Usai dua tahun terakhir diberlakukan pembatasan kegiatan mudik akibat pandemi Covid-19, tahun ini pemerintah melonggarkan kebijakannya dan mengizinkan kembali masyarakat untuk pulang ke kampung halaman.
Pelonggaran peraturan ini bukan tanpa resiko. Data Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa akan ada 85 juta pemudik yang akan memadati jalanan pada lebaran tahun ini. Banyaknya pemudik dikhawatirkan meningkatkan kembali penularan Covid-19.
Merujuk kepada risiko yang ada, silaturahmi virtual dapat menjadi solusi untuk berinteraksi dengan keluarga di kampung halaman sebagai langkah untuk menjaga keamanan. Silaturahmi dapat dilakukan dengan cara berkirim pesan teks atau suara, melakukan panggilan baik suara maupun video, hingga menggunakan aplikasi konferensi yang tersedia seperti Zoom, Google Meet, atau Skype.
Kemudahan silaturahmi virtual tersebut sejalan dengan semakin tingginya penetrasi internet melalui telepon genggam.
Meskipun secara virtual, keseruan silaturahmi tetap dapat terjaga apabila cermat menyiasatinya. Dirangkum dari laman berbagai sumber, beberapa tips yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kartu ucapan digital, menggunakan dresscode yang sama kala melakukan video call, bertukar sticker atau GIF lucu melalui media sosial, bermain games, serta mendokumentasikan momen silaturahmi virtual, misalnya berupa tangkapan layar gawai maupun screen recording.
Silaturahmi virtual sejatinya bukanlah hal baru pada 2022. Hal ini telah dilakukan sejak pandemi melanda sebagai solusi untuk kebijakan physical distancing yang diberlakukan pemerintah.
Sebagai gambaran, pemantauan Kominfo pada 2020, menunjukkan adanya peningkatan penggunaan internet 30 persen - 40 persen di daerah pemukiman. Kenaikan juga tercatat di daerah tertinggal sebanyak 23 persen. Hal ini menunjukkan semakin banyak masyarakat yang mengikuti anjuran untuk melakukan aktivitas jarak jauh.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah tetap memberlakukan syarat vaksin booster bagi pemudik atau menyertakan hasil tes antigen ataupun PCR bagi yang belum mendapatkan vaksin booster.
Terlepas dari syarat yang diberlakukan, pelonggaran tersebut disambut baik oleh masyarakat. Survei Kementerian Perhubungan memprediksi setidaknya akan ada 85,5 juta pemudik pada Idul Fitri 2022.
Jumlah tersebut lebih tinggi 40 persen dibandingkan dengan 2019 sebelum terjadinya pandemi. Survei ini juga menunjukkan bahwa 50 persen pemudik akan menggunakan jalur transportasi darat roda empat atau dua, baik kendaraan umum maupun pribadi.
Imbauan untuk melakukan silaturahmi virtual telah disampaikan Kominfo sejak 2021. Dalam anjuran pada tahun lalu, Kominfo mendorong masyarakat untuk memanfaatkan ruang digital pada momen Lebaran demi menekan risiko penularan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia melewati masa-masa sulit selama pandemi.
Sementara itu, lebih jauh seputar implementasi pilar literasi digital, khususnya cakap digital, dapat Anda simak melalui pranala info.literasidigital.id.