Kalimat sumbang adalah salah satu jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia yang perlu dipelajari. Seperti namanya, kalimat ini memiliki tata letak yang tidak sesuai. Lantas, apa sebenarnya makna kalimat sumbang? Temukan jawabannya pada penjelasan berikut ini.
Apa Itu Kalimat Sumbang?
Kalimat sumbang adalah jenis kalimat yang tidak berkaitan dengan keseluruhan kalimat yang ada di paragraf tersebut. Bahkan, seringkali kalimat sumbang bertolak belakang dengan topik utama dalam paragraf tersebut.
Kalimat sumbang juga sering dimaknai sebagai kalimat yang tidak padu sebagai hasil kekeliruan dari penulis salam menuangkan ide. Meskipun demikian, ada juga penulis yang sengaja membuat kalimat sumbang. Tujuannya sebagai umpan balik kepada pembaca yang umumnya dalam bentuk humor atau info tambahan.
Ciri-ciri Kalimat Sumbang
Kalimat sumbang bisa dengan mudah diketahui lewat ciri-cirinya. Adapun ciri kalimat sumbang adalah sebagai berikut:
- Tidak berhubungan dengan kalimat utama.
- Tidak nyambung dengan kalimat sebelum maupun setelahnya.
- Ide dalam menulis kalimat sumbang biasanya bertolak belakang dengan ide utama dalam tulisan tersebut.
Bagaimana Cara Menentukan Kalimat Sumbang?
Selain melihat ciri-cirinya, ada juga beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk dapat menentukan kalimat sumbang. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
- Baca terlebih dahulu seluruh paragraf, kemudian tentukan gagasan pokok dan kalimat utama paragraf tersebut.
- Setelah membaca dengan teliti, cermati apakah seluruh kalimat saling berhubungan dengan kalimat utamanya atau tidak. Lihat juga keterkaitannya dengan kalimat penjelasan dalam paragraf tersebut. Apabila ditemukan kejanggalan, dapat diketahui bahwa kalimat tersebut termasuk kalimat sumbang.
- Terakhir, baca kembali kalimat sumbang tersebut dengan kalimat sebelum atau setelahnya. Pahami apakah ada keterkaitan atau tidak. Dengan cara ini, Anda bisa menentukan kalimat sumbang tersebut sengaja dibuat penulisnya atau murni karena kesalahan penulis.
Contoh Kalimat Sumbang
Setelah memahami definisi, ciri-ciri, hingga cara menentukan kalimat sumbang, pada bagian ini kita akan menyajikan beberapa contoh kalimat sumbang. Mengutip dari Dosenbahasa.com, berikut ini sejumlah contoh kalimat sumbang dalam sebuah paragraf.
Contoh 1
(1) Mentari adalah siswa pintar di sekolahnya. (2) Ia berhasil menjadi siswa yang memperoleh hasil UN tertinggi di SMP tempatnya bersekolah. (3) Selain itu, nilainya juga menjadi yang terbaik se-kabupaten. (4) Nilai dua mata pelajaran berhasil ia dapatkan secara sempurna. (5) Mentari sangat hobi memasak. (6) Saat ini, ia sedang menunggu pengumuman dari salah satu sekolah menengah atas terbaik di kotanya.
Dari contoh paragraf di atas, kita bisa mengetahui bahwa kalimat sumbang ada pada kalimat nomor lima. Topik utama dalam paragraf tersebut yaitu prestasi yang dimiliki Mentara. Sedangkan, pada kalimat kelima disebutkan bahwa Mentari memiliki hobi memasak. Tentu saja, pernyataan tersebut tidak berkaitan dengan topik utama paragraf tersebut.
Contoh 2
(1) Suasana alam di desaku sangat sejuk dan asri. (2) Desaku jauh dari suara bising kendaraan kota. (3) Udaranya pun sangat bersih karena tidak ada polusi. (4) Pepohonan pun masih rindang sehingga semakin menambah kenyamanan di desa. (5) Pemandangan hamparan sawah selalu menghiasi desaku. (6) Sungai di desaku masih berair jernih dan sangat nyaman untuk bermain-main. (7) Orang-orang desa sangat senang dengan hasil panen yang melimpah.
Dari contoh paragraf di atas, bagian yang termasuk kalimat sumbang ada pada kalimat nomor tujuh. Hal tersebut dikarenakan kalimat nomor tujuh tidak sesuai dengan topik pembicaraan. Paragraf di atas menerangkan suasana di desa. Sedangkan, kalimat ketujuh berbicara tentang perasaan penduduk desa atas hasil panen yang melimpah.
Contoh 3
(1) Indonesia merupakan negara yang beragam. (2) Keberagaman bisa dilihat dari agama, ras, suku, kepercayaan, bahasa, budaya, ataupun adat istiadat. (3) Selama bertahun-tahun keberagaman itu tidak pernah terusik. (4) Semua masyarakat hidup berdampingan dan rukun. (5) Sedangkan saat ini, atas dalih membela dan menuntut salah satu pihak, kedamaian yang ada menjadi terganggu. (6) Semua pihak tentu berharap permasalahan ini dapat selesai tanpa ada tumpah darah. (7) Semua pihak yang terlibat sebaiknya bisa menahan emosi. (8) Budaya Indonesia membuat bangsa lain berdecak kagum. (9) Semua departemen seharusnya bisa meredam emosi rakyat. (10) Semua pemimpin agama seharusnya bisa membawa umatnya kembali ke koridor semula. (11) Sekarang, semua harus mengutamakan toleransi yang rasa tanggung jawab demi Indonesia.
Dalam penggalan paragraf di atas, kita bisa mengetahui bahwa contoh kalimat sumbang ada pada kalimat nomor delapan. Pasalnya, kalimat tersebut tidak berhubungan dengan kalimat sebelum atau setelahnya. Selain itu, kalimat tersebut juga tidak berkaitan dengan topik utama paragraf tersebut.
Demikian penjelasan seputar kalimat sumbang dalam Bahasa Indonesia. Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa kalimat sumbang adalah kalimat yang tidak sesuai dengan topik bahasan dalam sebuah paragraf.