Nama nama Suku di Indonesia dari Berbagai Wilayah

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.
Sejumlah warga menyaksikan kesenian Ondel-ondel dalam memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-495 Jakarta di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (19/6/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar pementasan kesenian tradisional khas Betawi termasuk Ondel-ondel pada 18-26 Juni 2022 di sejumlah lokasi, seperti Kota Tua, arena Pekan Raya Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), perkampungan budaya Betawi Setu Babakan, dan sejumlah pusat perbelanjaan.
Editor: Intan
4/8/2022, 09.42 WIB

Orang Kanekes atau yang biasa dikenal sebagai masyarakat Baduy merupakan kelompok etnis yang berasal dari wilayah Banten, lebih tepatnya di Lebak. Suku Baduy juga masih memiliki hubungan dengan orang Sunda. Tidak heran jika fisik mereka mirip orang Sunda kebanyakan dan bahasa sehari-hari mereka adalah Bahasa Sunda.

5. Suku Asmat

Dikenal sebagai suku titisan Dewa, Suku asal Papua ini meyakini, bahwasanya mereka berasal dari keturunan Dewa Fumeripits. Suku Asmat juga merupakan salah satu suku dari Provinsi Papua yang mendunia karena budayanya yang begitu menghormati alam serta kehidupan para leluhurnya, maka kearifan yang dimiliki oleh suku Asmat juga sangat luar biasa.

Perlu diketahui juga bahwa suku satu ini terbagi menjadi dua, yakni suku yang tinggal di pesisir pantai serta suku yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi berbeda dalam banyak aspek seperti dari cara hidup, dialek, ritual, bahkan struktur sosial. Pembagian bahasa Asmat hilir sungai terbagi menjadi bagian kelompok pantai barat laut dan bagian kelompok pantai barat daya. Sementara pembagian bahasa Asmat hulu terbagi menjadi kelompok Keenok serta Kaimok.

6. Suku Bugis

Suku Bugis merupakan salah satu suku di Indonesia yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan namun saat ini juga telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, seperti Papua, Jakarta, Kalimantan, hingga Riau.

Suku ini tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu (Melayu muda). Disamping itu, masyarakat Bugis juga bisa ditemukan di Malaysia dan Singapura. Dalam situs Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo, Kata Bugis berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis.

Asal muasal istilah Ugi merujuk pada raja pertama kerajaan China yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo, yaitu La Sattumpugi. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau pengikut La Sattumpugi. Ciri utama dari kelompok etnis ini adalah bahasa dan adat-istiadatnya. Sehingga, pendatang dari Melayu dan Minangkabau yang merantau ke Sulawesi sejak abad ke 15 juga bisa dikategorikan sebagai masyarakat Bugis.

7. Suku Dayak

Nama nama suku di Indonesia berikutnya dari Kalimantan yaitu Suku Dayak. Nama suku ini berasal dari kata “Daya” yang artinya hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang tinggal di pedalaman atau perhuluan. Suku Dayak sendiri merupakan salah satu suku “Asli” yang mendiami “Pulau Borneo” (Kalimantan).

Borneo atau Kalimantan terbagi berdasarkan wilayah Administratif yang masing-masing terdiri dari Kalimantan Timur ibukotanya Samarinda, Kalimantan Selatan ibukotanya Banjarmasin, Kalimantan Tengah ibukotanya Palangka Raya, Kalimantan Barat ibukotanya Pontianak, dan Kalimantan Utara Ibukotanya Tanjung Selor.

Suku Dayak terbagi dalam 405 sub-sub suku. Masing-masing sub suku Dayak mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip, sesuai dengan sosial kemasyarakatannya, baik Dayak di Indonesia maupun Dayak di Sabah dan Sarawak Malaysia sebagai negara serumpun.

Suku Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas antara lain seperti mandau, sumpit, beliong, rumah betang atau rumah panjang (rumah radank) dan lain-lain. Ciri-ciri khas Dayak lainnya seperti; kepemilikan senjata, dan seni budayanya.

Agama asli suku Dayak Kaharingan merupakan agama asli yang lahir dari budaya nenek moyang. Sebagian masyarakat Dayak masih memegang teguh kepercayaan akan adanya benda-benda gaib pada tempat-tempat tertentu seperti batu-batuan, pohon-pohonan besar, taman-taman di hutan, danau, lubuk, dan lainnya yang menurut kepercayaannya memiliki “kekuatan gaib” dari Jubata dan Batara. Saat ini, terhitung jumlah masyarakat Dayak sekitar 1,27 persen dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan.

8. Suku Minang

Suku di Indonesia selanjutnya adalah suku Minang yang merupakan salah satu etnis terbesar di Indonesia dengan jumlah kurang lebih 2,73 persen dari total masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Berasal dari Sumatera Barat, orang Minang juga kerap disamakan dengan orang Padang, karena Padang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. Meski begitu, masyarakat Minang justru menyebut kelompok etnis mereka dengan sebutan urang awak, yang merujuk pada orang Minang itu sendiri.

Pada kebudayaan Minang, suku bisa diartikan sebagai klan atau juga sebagai marga atau nama keluarga yang turun atau diambil dari garis keturunan Ibu yang disebut Matrilineal. Rumah Gadang adalah rumah adat suku Minangkabau yang juga memiliki sebutan lain, rumah Gadang, rumah Bagonjong, dan rumah Baanjuang.

Rumah adat ini merupakan rumah model panggung yang berukuran besar dengan bentuk persegi panjang. Adat dalam suku Minang, salah satunya adalah Adat nan sabana Adat yang merupakan ketentuan hukum, sifat yang terdapat pada alam benda, flora dan fauna, maupun manusia sebagai ciptaan-Nya (Sunnatullah). Adat nan sabana Adat ini adalah sebagai Sumber hukum Adat Minangkabau dalam menata masyarakat dalam segala hal.

Nama nama Suku di Indonesia

  • Suku Kubu – Sumatera (Jambi)
  • Suku Sakai – Sumatera
  • Suku Alas – Sumatera
  • Suku Devayan – Sumatera
  • Suku Haloban – Sumatera
  • Suku Kluet – Sumatera
  • Suku Lekon – Sumatera
  • Suku Pakpak – Sumatera
  • Suku Sigulai – Sumatera
  • Suku Singkil – Sumatera
  • Suku Tamiang – Sumatera
  • Suku Aneuk Jamee – Sumatera (Aceh)
  • Suku Nias – Sumatera
  • Suku Mentawai – Sumatera
  • Suku Laut – Sumatera
  • Suku Belitung – Sumatera
  • Suku Bangka – Sumatera
  • Suku Anak Dalam – Sumatera
  • Suku Kayu Agung – Sumatera
  • Suku Palembang – Sumatera
  • Suku Banjar – Kalimantan
  • Suku Kutai – Kalimantan
  • Suku Berau – Kalimantan
  • Suku Paser – Kalimantan
  • Suku Bali – Bali
  • Suku Loloan – Bali
  • Suku Bima – Nusa Tenggara Barat
  • Suku Sumbawa – Nusa Tenggara Barat
  • Suku Boti – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Bunak – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Manggarai – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Sikka – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Sumba – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Rote – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Ngada – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Ende – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Gorontalo – Sulawesi Utara
  • Suku Kaidipang – Sulawesi Utara
  • Suku Minahasa – Sulawesi Utara
  • Suku Mongondow – Sulawesi Utara
  • Suku Sangir – Sulawesi Utara
  • Suku Bungku – Sulawesi Tengah
  • Suku Balaesang – Sulawesi Tengah
  • Suku Balantak – Sulawesi Tengah
  • Suku Wakatobi – Sulawesi Tenggara
  • Suku Fordata – Maluku
  • Suku Mamale – Maluku
  • Suku Nuaulu – Maluku
  • Suku Morotai – Maluku
  • Suku Halmahera – Maluku
  • Suku Wemale – Maluku
  • Suku Wai Apu – Maluku
  • Suku Ternate – Maluku
  • Suku Tidore – Maluku
  • Suku Seram – Maluku
  • Suku Sawai – Maluku
  • Suku Aero – Papua
Halaman: