Memahami Tujuan Lompat Tinggi dan Peraturannya

ANTARA FOTO/REUTERS/Pawel Kopczynski/wsj
Athletics - World Athletics Championships - Women's High Jump - Final - Hayward Field, Eugene, Oregon, U.S. - July 19, 2022Australia's Eleanor Patterson in action during the women's high jump final
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Intan
17/10/2022, 11.55 WIB

Olahraga lompat tinggi mengharuskan para atletnya untuk memiliki dasar keterampilan yang baik. Sebab, tujuan lompat tinggi adalah melompat setinggi-tingginya.

Sekilas lompat tinggi terlihat mudah dilakukan. Akan tetapi pada prakteknya tidak segampang yang dibayangkan.

Diperlukan latihan yang teratur agar atlet bisa meraih hasil maksimal dalam kejuaraan yang diikutinya. Sehingga tujuan lompat tinggi adalah untuk melewati mistar dapat tercapai.

Dalam perlombaan multicabang seperti Olimpiade, terdapat aturan khusus yang harus diikuti para peserta. Misalnya, mistar yang dipasang pada ketinggian tertentu tidak boleh jatuh saat mereka melakukan lompatan.

Tujuan lompat tinggi adalah untuk melintasi mistar dengan mengangkat tubuh ke atas depan. Dibutuhkan daya tolakan yang kuat agar penghalang tersebut tidak jatuh ke tanah.

Lantas bagaimana cara menghasilkan tinggi lompatan yang benar? Berikut penjelasannya.

Tujuan Lompat Tinggi

Dikutip dari buku Buku Pintar Olahraga & Permainan Tradisional, pengertian lompat tinggi adalah cabang olahraga (cabor) yang memperlombakan kemampuan atlet dalam melewati mistar yang dipasang di tiang.

Gerakan lompat tinggi diawali dengan melakukan lari di lintasan, kemudian pelompat akan mendorong tubuhnya agar mengudara. Berbeda dengan lompat galah, tujuan lompat tinggi adalah upaya melewati mistar tanpa bantuan alat apapun.

Ketika melayang di udara dalam waktu cepat, pelompat harus mengoptimalkan gerakan badannya sehingga tidak menjatuhkan mistar.

Berdasarkan definisinya, tujuan lompat tinggi adalah bisa dibagi seperti ini:

  • Menghasilkan lompatan setinggi-tingginya
  • Tidak mengenai mistar yang di pasang pada tiang
  • Melatih kemampuan atlet secara berkala
  • Meraih prestasi terbaik

Dalam bukunya Analisis Teknik-teknik Atletik, Soedarminto menjelaskan tujuan lompat tinggi adalah mengangkat badan setinggi mungkin agar dapat melewati mistar. 

Menurutnya, tinggi lompatan sangat bergantung pada tiga faktor. Adapun ketiga faktor yang mempengaruhi tujuan lompat tinggi adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan Daya Angkat

Atlet perlu mengembangkan daya angkat sebanyak mungkin, sehingga mereka dapat melemparkan tubuh ke udara dengan kecepatan setinggi mungkin.

Ketinggian yang dicapai oleh tubuh harus sesuai kecepatannya saat meninggalkan tanah. Dengan begitu, tujuan lompat tinggi adalah agar melewati mistar bisa tercapai.

2. Sudut Tolakan

Sudut tolakan juga berperan penting agar atlet bisa melewati mistar dengan mudah. 

Sudut tolakan sebisa mungkin mendekati tegak lurus agar dapat memusatkan gaya untuk mencapai ketinggian. Meski begitu, sudut tolakan itu harus cukup untuk membawa beban dari titik lompatan menuju bagian lainnya tanpa membuat jatuh mistar.

3. Titik Gravitasi

Jarak di mana titik berat badan dapat diangkat terbatas menjadi faktor penentu berikutnya. Pada strat lompatan, batas jarak ini antara 2 dan 3 kaki di mana pelompat terbaik dapat menolakkan titik beratnya ke atas dari sikap berdiri.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sederhana. Tujuan lompat tinggi adalah untuk melewati mistar setinggi mungkin tanpa membuatnya jatuh. Daya tolakan serta ketepatan untuk melompat vertikal, menjadi faktor penentu keberhasilan seorang atlet melewati halangan tersebut.

Hal yang Harus Diperhatikan 

Fransiskus Sales dalam Strategi Pembelajaran Atletik, memperinci beberapa hal yang mempengaruhi jarak dan tinggi lompatan. Menurutnya kecepatan, bertumpu, dan sudut tolakan adalah hal penting.

Menurutnya hampir semua cabor nomor lompat, kecepatan bertolak dan sudut tumpu yang baik merupakan hasil dari gerakan sebelum serta saat bertumpu.

Atlet lompat tinggi biasanya memiliki kecepatan, daya ledak, dan kelincahan yang paling menonjol di antara kualitas lainnya. 

Lompat tinggi merupakan cabang nomor atletik yang menitikberatkan ketangguhan kaki pelompatnya. Hal ini tidak lain karena mereka hanya diperbolehkan melakukan “lepas landas” dengan satu kaki.

Pada sebuah kejuaraan, lompat tinggi dimulai dengan atlet menggunakan lintasan untuk berlari mendekati tiang. Mereka dapat mendekati dengan cara apa pun yang mereka suka, selama mereka berada dalam jangkauan landasan pacu. 

Mendekati posisi tegak, pelompat akan mengangkat tubuhnya ke udara secara vertikal dengan satu kaki saat menolak. Gerakan ini agar tujuan lompat tinggi adalah untuk menyebrangi mistar yang ditempatkan pada ketinggian tertentu, bisa berhasil.

Ketika mendarat di matras, sebuah lompatan dianggap sah jika atlet dapat mendarat tanpa melepaskan mistar. Bila sebaliknya terjadi, maka hal tersebut tidak sah.

Peraturan Lompat Tinggi

Terdapat sejumlah aturan dalam perlombaan lompat tinggi. Baik itu untuk tingkat pelajar hingga atlet professional.

Berikut beberapa aturan paling dasar dalam lompat tinggi:

  • Mistar dapat terbuat dari kayu atau metal. Panjangnya 3,6 - 4 meter dengan berat maksimal 2,2 kg. Mistar dapat diatur ketinggiannya
  • Lintasan untuk awalan panjangnya tidak terbatas, tetapi minimal 5 meter
  • Tiang lompat bisa menggunakan bahan apa saja asalkan kokoh 
  • Tempat mendarat berukuran 4 x 5 meter. Bagian ini harus dilengkapi matras agar atlet bisa jatuh dengan aman
  • Ketinggian mistar akan meningkat secara bertahap
  • Atlet yang bersaing memiliki tiga kali kesempatan untuk melompat
  • Jika tiga kali gagal berturut-turut dia akan didiskualifikasi
  • Pelompat terakhir yang tersisa akan dinyatakan memenangkan perlombaan

Demikian penjelasan tentang tujuan lompat tinggi hingga peraturan dasarnya. Memahami tujuan lompat tinggi adalah salah satu cara terbaik untuk memotivasi atlet untuk terus mengasah kemampuannya.