Kelincimerupakan jenis hewan vivipar atau hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Kelinci yang melahirkan adalah kelinci betina. Terdapat perbedaan kelinci jantan dan betina dari segi fisik dan lain sebagainya.
Kelinci yang merupakan hewan vivipar memiliki karakteristik melahirkan dari induknya yang betina, memiliki kelenjar susu dan menyusui, serta tubuhnya dilapisi bulu.
Berkaitan dengan kelinci yang termasuk hewan vivipar, tentu menarik untuk membahas perbedaan kelinci jantan dan betina. Berikut ini perbedaan kelinci jantan dan betina melansir dari hobinatang.com.
Perbedaan Kelinci Jantan dan Betina dari Segi Fisik
Perbedaan kelinci jantan dan betina secara mencolok dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Ini mulai dari ukuran tubuh, alat kelamin, dan bentuk kepala. Adapun, perinciannya adalah sebagai berikut.
1. Ukuran Tubuh
Perbedaan kelinci jantan dan betina yang menonjol adalah ukuran tubuhnya. Tubuh kelinci jantan rupanya lebih kecil daripada kelinci betina, sehingga kelinci jantan pun memiliki berat tubuh yang lebih ringan daripada kelinci betina.
Namun, ketentuan ini hanya berlaku bagi kelinci sejenis. Contohnya yakni kelinci anggora jantan dan betina atau kelinci himalaya jantan dan betina. Jika membandingkan kelinci jantan dan betina yang berbeda jenis, maka hal tersebut tidak akan valid.
Setiap jenis kelinci memiliki ukuran normal masing-masing. Pada umumnya, kelinci memiliki bobot 1 hingga 6 kg dan bergantung pada jenisnya. Kelinci hias atau kelinci peliharaan pada umumnya memiliki bobot maksimal 1 hingga 3 kg, sedangkan kelinci pedaging atau kelinci yang digunakan untuk budidaya biasanya berbobot maksimal 3 hingga 6 atau 7 kg.
Ukuran tubuh kelinci jantan lebih kecil karena kandungan lemak pada tubuh kelinci jantan lebih sedikit daripada betina. Jika kelinci betina sedang hamil, tentu berat badannya lebih besar lagi.
Ukuran tubuh kelinci jantan bahkan hampir setengah lebih kecil daripada betina. Pada umumnya, bagi yang belum memahami, banyak yang menyangka dan salah paham bahwa kelinci yang lebih besar adalah kelinci jantan.
2. Alat Kelamin
Perbedaan kelinci jantan dan betina selanjutnya terdapat pada alat kelaminnya. Ini adalah cara termudah memahami perbedaan kelinci jantan dan betina. Pada kelinci jantan akan ditemukan 2 testis yang menggantung. Sebaliknya, jika tidak ada, maka ia adalah betina.
Selain itu, pada kelinci jantan umumnya jarak kelamin dan anus berjauhan, sedangkan pada kelinci betina jaraknya berdekatan. Untukmelihatnya, maka pemilik harus memegang kelinci dan memutar baliknya sehingga terlentang. Perbedaan tersebut akan terlihat dengan jelas.
Pada kelinci yang masih kecil mungkin akan sulit melihat apakah ia betina maupun jantan. Namun jika diperhatikan lebih teliti, maka akan mudah menentukan apakah kelinci tersebut betina atau jantan.
Jika masih ragu menentukan kelinci yang masih kecil itu betina atau jantan, maka dapat ditanyakan ke penjual kelinci atau seseorang yang memahaminya. Hal ini penting terlebih bagi pihak yang ingin melakukan budidaya kelinci.
3. Bentuk Kepala
Bentuk kepala kelinci dapat memudahkan melihat perbedaan kelinci jantan dan betina. Bentuk kepala kelinci hanya dapat dilihat ketika si kelinci berusia 3 minggu ke atas. Pasalnya, ketika masih kecil, bentuk kepala kelinci jantan dan betina cenderung sama besarnya.
Pada kelinci betina, kepalanya lebih bulat dan pada bagian leher terdapat lipatan serta bulu. Berbeda dengan betina, kelinci jantan memiliki kepala yang lebih lonjong dan lebih lurus ke depan.
Mungkin bagi beberapa orang membedakan kelinci jantan dan betina dari bentuk kepala cukup sulit. Pasalnya, berbeda jenis kelinci juga dapat mempengaruhi penampilannya. Oleh karena itu, kebanyakan orang melihat perbedaan kelinci jantan dan betina dari kelamin dan cara kencingnya.
Perbedaan Kelinci Jantan dan Betina dari Karakteristik dan Hormon
1. Sikap
Perbedaan kelinci jantan dan betina yang menonjol adalah sikapnya. Pada dasarnya, kelinci memiliki sikap yang ramah, mampu beradaptasi, periang, dan suka bermain dengan sesama kelinci maupun hewan lain dan manusia. Ia juga mampu bertahan dalam beragam kondisi wilayah setempat.
Namun, terdapat perbedaan sikap dalam kondisi tertentu. Diketahui bahwa kelinci jantan lebih agresif saat berada di dalam maupun di luar kandang. Perbedaan ini termasuk kategori yang mudah dan menonjol sebagai acuan.
Berbeda dengan kelinci jantan, kelinci betina lebih pendiam, tenang, dan bergerak dalam intensitas normal di luar kandang. Namun perlu dipahami bahwa kelinci betina pun dapat bersikap lebih agresif saat sedang hamil maupun menyusui anaknya.
Oleh karena itu, jika ingin memelihara kelinci, maka sediakan ruangan yang aman bagi kelinci betina untuk melahirkan dan menyusui anaknya agar ia merasa aman.
2. Cara Kencing
Hormon mempengaruhi sikap kelinci jantan dan betina dalam bertindak. Kelinci jantan pada umumnya akan membuang urin di sembarang tempat. Oleh karena itulah terkadang kandang kelinci sangat bau dan pemilik pun harus rutin membersihkannya.
Sementara kelinci betina biasanya mengeluarkan urine pada satu tempat saja. Hal ini berfungsi untuk menarik perhatian lawan jenis. Itulah perbedaan kelinci jantan dan betina dari segi fisik, karakteristik, dan hormonnya. Hewan yang identik dengan wajahnya yang lucu ini menarik untuk dipelihara.