Chart pattern merupakan salah satu indikator pelaku trading dalam menentukan tindakan selanjutnya. Chart pattern juga biasa disebut dengan istilah ‘pola.’
Singkatnya, chart pattern merupakan pola grafik fluktuasi yang menggambarkan harga saham di pasar saham.
Berbentuk grafik, ternyata chart pattern memiliki beberapa jenis. Di dalamnya juga termasuk berbagai pola.
Berdasarkan penjelasan di atas, perlu diperhatikan juga bahwa pola chart pattern tidak hanya mencakup pasar saham. Termasuk juga komoditas, mata uang asing, dan lain-lain.
Kali ini, Katadata.co.id ingin membahas lebih lanjut mengenai pola chart pattern. Berikut ini adalah pembahasannya.
Jenis dan Pola Chart Pattern
Chart pattern memiliki beberapa jenis dan di dalamnya terdapat banyak pola tertentu. Dilansir dari situs Investopedia, berikut ini adalah penjelasannya:
1. Bilateral Chart Pattern
Jenis chart pattern ini menunjukkan pergerakan grafik yang bergerak ke dalam dua arah. Maka dari itu, bilateral chart dikatakan lebih rumit untuk dianalisis. Dilansir dari situs Indovestory, dalam memainkan jenis ini, sebaiknya Anda mempertimbangkan dua hal, yakni Upside dan Downside breakout. Breakout merupakan istilah yang digunakan untuk mengambil posisi di tahap awal tren. Biasanya juga menjadi titik awal untuk pergerakan harga utama.
Selain itu, Anda juga sebaiknya meletakkan satu order di masing-masing puncak dan dasar formasi. Hal tersebut bertujuan apabila terjadi kemungkinan gagal pada salah satu order, Anda bisa membatalkan order yang lain.
2. Continuation Chart Pattern (Pola Lanjutan)
Jenis chart pattern ini berguna untuk menyaring sinyal yang cenderung mengidentifikasikan penyimpangan harga dari tren utama sebagai bahan pertimbangan sementara. Selain itu, pola lanjutan juga bisa digunakan sebagai jeda selama tren berlangsung. Singkatnya, pola lanjutan terjadi apabila mengikuti perkiraan tren sebelumnya. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa harga dapat kembali ke tren utama yang sudah terjadi sebelumnya.
Pola ini menunjukkan formasi grafik yang menandakan bahwa tren yang sedang berlangsung dapat berlanjut. Dilansir dari situs Babypips, jenis ini juga dikenal dengan istilah consolidations patterns (pola konsolidasi) karena menunjukkan bagaimana pembeli atau penjual mengambil jeda (istirahat) dalam waktu yang singkat sebelum bergerak lebih jauh ke arah yang sama dengan tren sebelumnya.
a. Pennants
Pola chart pattern ini berbentuk pennant tau panji yang menyerupai pola flags. Diketahui bahwa pennants memerlukan waktu satu hingga tiga minggu untuk terbentuk. Banyak trader yang menggunakan pola ini sebagai bentuk tindakan konfirmasi. Pennants bergerak ke dalam dua arah. Satu garis tren bergerak turun dan satunya naik.
b. Flags
Jenis chart pattern ini memiliki dua garis tren yang bentuknya miring ke atas, bawah, atau samping. Dikutip dari situs Cermati, garis yang miring ke atas menandakan jeda di pasar tren sedang menurun. Sedangkan garis ke bawah menunjukkan terjadinya penembusan harga selama tren naik.
c. Wedges
Jenis chart pattern ini digambarkan dengan dua garis tren konvergen. Terdapat garis yang ekduanya miring ke atas atau ke bawah. Selain itu, juga terdapat irisan yang ditandai kedua garis tren bergerak ke arah yang sama.
d. Triangles
Pola ini digambarkan dengan bentuk segitiga sesuai dengan garis tren di sepanjang kisaran harga yang sifatnya konvergen. Dikatakan juga bahwa chart pattern ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya berminggu-minggu hingga bulanan. Jenis triangles terbagi menjadi tiga pola, berikut ini adalah pembahasannya:
- Symmetrical triangles
Pola chart pattern ini terjadi ketika dua garis tren bertemu dan memberikan tanda bahwa harga sangat mungkin menembus garis tren.
- Ascending triangles
Garis tren atas berbentuk datar dan garis tren bawah yang akan menukik. Grafik ini menunjukkan harga akan tembus lebih tinggi lagi.
- Descending triangles
Jenis chart pattern ini ditandai dengan garis tren bawah yang datar dan tren atas yang menurun. Hal ini menunjukkan bahwa harga akan turun menembus area support.
e. Cup and Handles
Pola cup and handles merupakan lanjutan dari bullish, tepatnya ketika tren naik sudah berhenti. Pola cup memiliki bentuk menyerupai huruf ‘U,’ hinggi kedua sisi di ujungnya sama. Sedangkan pola chart pattern handles dikatakan mirip seperti pola flags atau pennant. Pola handles akan selesai ketika harga menembus titik tertinggi dan tren berlanjut dengan penguatan yang lebih dalam.
3. Reversal Pattern (Pola Pembalikan)
Chart pattern jenis ini akan menunjukkan perubahan tren yang sangat signifikan. Biasanya menandakan pembalikan pada puncak atau dasar harga. Pola in menunjukkan perubahan arah dari yang naik hingga jatuh atau sebaliknya. Pola ini dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan yang akan datang dan membuka atau menutup tren.
Sementara itu, istilah reversal (pembalikan) di dalam dunia trading biasanya digunakan untuk menggambarkan perubahan arah harga suatu aset. Mengikuti tren naik, lalu ke arah bawah. Atau mengikuti tren turun, lalu terjadi pembalikan ke arah atas.
a. Head and Shoulders
Pola head and shoulders terbentuk ketika harga saham naik ke puncak, lalu menurun kembali ke dasar pergerakan naik seperti sebelumnya. Formasi grafik tertentu akan memprediksi pembalikan tren bullish-to-bearish. Pola ini muncul dengan garis dasar dengan tiga puncak. Dua titik di luarnya tinggi, namun bagian paling tinggi adalah yang tengah.
b. Double Top
Double top adalah pola pembalikan yang sangat bearish dan terbentuk setelah aset mencapai harga tinggi dalam dua kali berturut-turut. Selain itu, juga terjadi penurunan secara moderat antara dua yang tertinggi. Terjadi setelah harga aset turun di bawah level support terendah antara dua tertinggi sebelumnya. Pola ini berbentuk seperti huruf ‘W.’ Singkatnya, double top terjadi ketika harga akan menembus level support, namun gagal. Maka dari itu, terjadi pembalikan tren.
c. Gaps
Gap atau gaps merupakan area pada grafik yang menunjukkan harga saham bergerak naik atau turun secara tajam. Pola ini terjadi apabila ada ruang kosong di antara dua periode perdagangan yang dikarenakan oleh kenaikan atau penurunan harga yang signifikan.
d. The Bottom Line
Mengutip dari situs Cermati, pola ini biasa ditemukan ketika harga sedang ‘beristirahat.’ Menandakan area konsolidasi yang menentukan tran akan lanjut atau terjadi pembalikan.