Pemerintah tengah mengupayakan pembangunan kampung di pesisir pantai untuk meningkatkan kualitas hidup nelayan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berharap pembangunan permukiman nelayan dapat mendorong usaha perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja mengungkapkan keadaan kampung nelayan di Indonesia memprihatinkan. Akses jalan, air bersih, sarana drainase, pengelolaan sampah, dan limbah masih kurang memadai. Selain itu, meningkatnya pertumbuhan penduduk tidak disertai dengan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan.
Sjarief menambahkan pada tahun depan, KKP menyiapkan anggaran Rp 28 miliar untuk membedah 100 kampung nelayan. Dia mengaku bakal memaksimalkan program dengan kerja sama perusahaan-perusahaan swasta untuk penataan kampung nelayan lewat program CSR (Corporate Social Responcibility).
(Baca: Menteri Susi Gandeng BRI dan BNI Bantu Pendanaan Nelayan)
Tahun ini pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk membangun dan menata kampung nelayan. "Kegiatan yang dilaksanakan adalah melalui Bedah Kampung Nelayan dan Bantuan Pemerintah untuk pembangunan fisik sarana publik di kawasan kampung nelayan," kata Syarief dalam keterangan resmi, Rabu (30/8).
Bantuan Pemerintah juga dilaksanakan secara kontraktual dengan acuan petunjuk teknis yang telah ditetapkan.
Bantuan ini akan berkaitan dengan pembangunan fasilitas umum nelayan yang mencakup jalan, drainase, tempat pembuangan sampah, penyediaan air bersih, tempat pemandian umum, serta Balai Penguatan Kelembagaan Nelayan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini terdapat 12.827 kampung nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari total jumlah kampung nelayan tersebut, paling banyak berada di wilayah Sulawesi. (Baca juga: Jepang Siap Bantu Pembangunan 6 Sentra Perikanan di Indonesia)
Sjarief mengaku sudah ada 3 lokasi kampung nelayan yang selesai dibangun tahun ini, yaitu Wakatobi di Sulawesi Tenggara pada 3 April, Serang di Banten pada 15 Juli, dan Pemangkat-Sambas di Kalimantan Barat pada 27 Agustus. Rencananya, pembangunan akan dilakukan di Banyuasin, Sumatera Selatan dan Lamongan, Jawa Timur.
"Kami berharap program penataan kampung nelayan bisa meningkatkan komitmen warga untuk melanjutkan gerakan aksi bersih," ujarnya. Dia juga ingin masyarakat melaksanakan pembersihan secara berjadwal dan berkelanjutan.
(Baca: Susi Akan Bagikan 994 Kapal Nelayan Pengganti Cantrang)