Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menerima sekitar 60-80 pasien rujukan terkait virus corona setiap harinya. Namun, Direktur RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengungkapkan tak semua pasien rujukan itu bisa dirawat karena keterbatasan kapasitas.
Dia menjelaskan bahwa kapasitas tempat tidur dengan fasilitas isolasi, ruangan perawatan intensif (intensive care unit/ICU), dan sumber daya manusia (SDM) yang ada di RSUP Persahabatan terbatas.
"Jumlah tempat tidur dengan fasilitas isolasi di RSUP Persahabatan hingga saat ini sebanyak 100 unit. Sementara ruangan ICU yang ada di RSUP Persahabatan maksimal berjumlah 16 tempat tidur. Dari kasus-kasus rujukan tersebut yang kami dapat tangani 12-15%," kata Rita di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (8/4).
Atas dasar itu, pihak RSUP Persahabatan akan memilah pasien yang bisa dirawat. Menurutnya, RSUP Persahabatan akan merawat pasien dengan kondisi sedang hingga berat.
(Video: Data Kasus Corona di Indonesia per 7 April 2020)
Sedangkan pasien tanpa gejala atau kasus ringan akan diminta melakukan isolasi mandiri. Pasien tersebut juga bisa dirujuk ke rumah sakit darurat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Dia menjelaskan, dari jumlah pasien rujukan Covid-19 yang datang ke RSUP Persahabatan, 30-40% merupakan kasus ringan, 30-60% merupakan kasus sedang, dan kasus berat ada sekitar 10-15%. "Sebaiknya rumah sakit rujukan itu menangani kasus-kasus yang termasuk klasifikasi sedang dan berat," kata Rita.
Ke depannya, RSUP Persahabatan akan menambah 100 tempat tidur dengan fasilitas isolasi. RSUP Persahabatan juga bakal meningkatkan kapasitas ruangan ICU menjadi 100 tempat tidur.
"Kemampuan kami setiap saat kami usahakan menjadi meningkat dengan harapan semua yang membutuhkan, kasus rujukan bisa kami tangani," kata Rita.
(Baca: Bank Mandiri Pasok Bantuan APD & Ventilator ke RS Persahabatan)