Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan telah memakamkan sebanyak 639 jenazah menggunakan protap pasien virus corona. Namun dari jumlah tersebut, sekitar 126 diantaranya sudah dikofirmasi sebagai pasien terinfeksi virus Covid-19.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan jumlah orang yang dimakamkan dengan standar operasional prosedur (SOP) keamanan virus corona terus bertambah. Meski begitu, pihaknya tidak dapat memastikan apakah keseluruhan jenazah merupakan pasien positif corona.
"Data sampai Senin pukul 12.30 Dinas Pertamanan DKI Jakarta mencatat jumlahnya menjadi 639 jenazah. Kami menerima jenazah tersebut dengan standar prosedur operasional (SOP) pemakaman korban virus corona," kata dia saat menggelar konferensi pers di Balaikota, Jakarta, Senin (6/4).
(Baca: Kasus Baru Corona dari 19 Provinsi, Jakarta Masih Urutan Pertama)
Adapun prosedur pemakaman tersebut menurut Suzi seperti, jenazah dibungkus plastik dan di taruh di dalam peti. Laly dimakamkan tak lebih dari empat jam serta seluruh petugas pemakaman menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Provinsi DKI Jakarta, Catur Laswanto menjelaskan, dari jumlah jenazah yang dimakamkan dengan prosedur tersebut tidak semuanya merupakan jenazah pasien positif corona.
Pasalnya ada beberapa orang yang masih menunggu hasil tes, namun meninggal dunia. Sehingga harus tetap dimakamkan menggunakan SOP pemakaman korban virus corona.
"Yang meninggal itu tidak sepenuhnya positif jadi dalam pemakaman ini kita mengikut tiga prosedur yang disebut Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pemantauan (PDP) hingga yang benar positif," kata dia.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat penyebaran virus corona, Pemprov DKI Jakarta hingga Senin (6/4) telah melakukan tes cepat atau rapid test kepada 23.426 orang . Hasilnya, dariribuan orang yang menjalani tes, sebanyak 589 orang dinyatakan positif corona.
Setelah mendaptkan hasil, masyarakat yang terindikasi positif selanjutnya akan menjalani tes swab PCR.
(Baca: DKI Jakarta Gelar 23 Ribu Rapid Tes, Hasilnya 589 Orang Positif Corona)
Catur menjelaskan, tingkat penularan virus corona di Ibu Kota hingga kini masih cukup tinggi. Ini dikarenakan banyak masyarakat belum disiplin melakukan pembatasan interaksi fisik maupun sosial. Untuk meminimalisir risiko penularan, masyarakat juga diminta menggunakan masker setiap keluar rumah.
"Semua masyarakat untuk tetap jaga jarak dan jangan keluar jika tidak perlu, kalau terpaksa harus keluar pastikan menggunakan masker," kata dia.
Adapun jumlah kasus positif virus corona Covid-19 yang diumumkan pemerintah pada Senin (6/4) melonjak 218 orang atau terbesar secara harian. Ini membuat angka kasus corona yang ada di Indonesia bertambah jadi 2.491 kasus.
Selain itu ada tambahan 11 orang pasien meninggal dunia sehingga angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 209 orang. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh juga meningkat 28 orang menjadi 192 orang.