135 Ribu Percakapan Covid-19 di Medsos, Paling Banyak soal Lockdown

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Ilustrasi. Hasil riset Indef menunjukkan, sebagian besar warganet setuju dengan kebijakan lockdown.
Penulis: Agustiyanti
5/4/2020, 20.59 WIB

Sementara masyarakat yang setuju dengan rapid test beralasan test massal penting untuk melakukan pelacakan lebih cepat, Indonesia tidak cocok lockdown karena rakyat tidak disiplin, serta menilai social distancing dan test massal cukup menjadi solusi.

(Baca: Terawan Rilis Pedoman PSBB, Ini Syarat Daerah Ajukan Pembatasan Sosial)

Perbincangan terkait Covid-19 juga mayoritas bertensi negatif. Sekitar 66,3 persen dari ratusan ribu percakapan bersifat negatif terhadap jajaran pemerintah. Sisanya hanya sekitar 33,7 persen masih memberikan sentimen positif.

Selain sentimen negatif, hasil analisis Indef menunjukkan terjadi perpecahan di antara pemerintah pusat dan daerah. Ini tak hanya memperburuk persepsi publik, tetapi juga menjadi halangan bagi pemerintah untuk bekerja secara efektif untuk melindungi masyarakat dari bahaya Covid-19.

Didik menekankan pemerintah memerlukan dukungan rakyat secara luas dalam pandemi coron. Adapun untuk mendapatkan dukungan, Indef mmenyarankan pemerintah meningkatkan sentimen positif dengan memperbaiki komunikasi kepada publik, transparan dan jujur, tidak ada data yang disembunyikan, dan menghindari perpecahan sesama jajaran pemerintah.

Halaman: