IDI Klarifikasi Soal Imbauan Mogok Tenaga Medis Akibat Kekurangan APD

ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Petugas medis mengecek ruang isolasi khusus untuk menangani pasien Covid-19. IDI mengeluarkan klarifikasi terkait mogok kerja petugas medis akibat kekurangan APD.
Penulis: Ekarina
28/3/2020, 20.01 WIB

(Baca: Tenaga Medis Ancam Tidak Tangani Pasien Corona bila APD Tak Memadai)

Karena risiko tinggi yang dihadapi oleh para tenaga medis, maka kelima asosiasi profesi medis meminta terjaminnya APD yang sesuai untuk setiap tenaga kesehatan.

"Bila hal ini tidak terpenuhi, maka kami meminta kepada anggota profesi kami untuk sementara tidak ikut melakukan perawatan penanganan pasien virus corona," tulis pernyataan sikap lima asosiasi profesi tenaga medis, Jumat (27/3),.

Pasokan APD yang memadai diharapkan mampu melindungi dan menjaga keselamatan para tenaga medis. Sebab cu, tenaga medis rentan terinfeksi virus corona bila tak dilengkapi dengan APD yang cukup. 

Selain akan jatuh sakit juga akan berdampak pada terhentinya pelayanan kepada pasien. Di samping itu, tenaga medis yang terinfeksi juga dapat menularkan virus corona kepada pasien.

(Baca: WHO Bakal Minta Dukungan Dana dan APD Atasi Corona di KTT G20 Virtual)

Hingga Jumat (27/3), tercatat 10 dokter dan satu perawat meninggal dunia, baik karena terinfeksi, maupun kelelahan dalam penanganan virus corona.

Dua dokter terakhir yang meninggal dunia karena pandemi corona adalah, dr. Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo dan dr. Exsenveny Lalopua., M.Kes.

Penyediaan APD sejatinya merupakan kewajiban perusahaan pemilik fasilitas kesehatan. Namun masalahnya, pasokan APD tidak cukup, sementara harga APD di pasaran juga dilaporkan melonjak.

Halaman: