Tanggap Corona, Pengusaha Warteg Gratiskan Makan 100 Orang per Hari

ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra
Ilustrasi warteg. Sebanyak 1.000 warteg di Jabodetabek menggratiskan makan bagi 100 orang per hari per warteg untuk membantu masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi corona.
Penulis: Rizky Alika
27/3/2020, 19.03 WIB

Warung makan Tegal (warteg) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar operasi pangan gratis untuk 100 orang per warteg per hari. Program ini dilakukan dengan menggandeng organisasi non-pemerintah, Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebagai bagian dari upaya penanganan dampak dari virus corona atau Covid-19.

Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, ada 1.000 warteg berpartisipasi dalam aksi ini. "Setiap warteg akan memberikan kupon yang dibatasi 100 orang per hari. Pembagian kupon bergantung dari masing-masing warteg," kata Mukroni kepada Katadata.co.id, Jumat (27/3).

Dia menjelaskan bahwa operasi pemberian makanan gratis ini akan digelar setiap hari hingga akhir bulan ini. Namun, program tersebut dapat diperpanjang bila pandemi corona masih terus berlanjut.

(Baca: Pengusaha Kucurkan Rp 10 Miliar ke PMI Bantu Penanganan Corona)

Menurut Mukroni, kondisi ekonomi pengusaha warteg turut terdampak dengan adanya pandemi corona. Sebab, sebagian besar warga tetap berada di rumah sehingga tidak mengunjungi warteg. Oleh karena itu, beberapa pelaku usaha mengeluhkan turunnya pendapatan yang signifikan.

Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan, pihaknya terus ikut berperan dalam aksi kemanusiaan. Dia melihat masyarakat memerlukan dukungan terhadap kebutuhan pangan. "Semoga dengan kolaborasi ini, bukan hanya bermanfaat untuk masyarakat prasejahtera, tapi juga membantu eksistensi UMKM Warteg," ujarnya.

Selain operasi makan gratis, ACT juga akan menjalankan program beras gratis untuk warga prasejahtera dengan target 100 ribu Kepala Keluarga (KK). Hingga kini, tim ACT terus mengadakan aksi medis mulai dari edukasi, pembagian alat kesehatan, hingga operasi pangan gratis untuk meminimalisasi permasalahan virus corona.

(Baca: Atasi Corona, Kadin Jakarta Donasi Alat Kesehatan hingga Bahan Pokok)

Sebagai informasi, jumlah kasus positif virus corona hingga Jumat (27/3) mencapai 1.046 orang, bertambah 153 kasus dibandingkan kemarin. Provinsi DKI Jakarta masih mendominasi kasus virus corona. Ada tambahan 83 kasus positif di ibu kota Indonesia tersebut.

Artinya, tingkat kematian kasus positif Corona mencapai 8,3%. Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, kondisi ini menandakan masih ada penularan corona yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Masih ada sumber penyakitnya dan masih ada kontak dekat yang terjadi," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (27/3). Dari jumlah tersebut, lanjutnya, sebanyak 87 orang meninggal dunia atau bertambah 9 orang, dan 46 orang berhasil sembuh.

(Baca: Kematian Akibat Corona Bertambah Jadi 87 Orang, Terbanyak di Jakarta)

Reporter: Rizky Alika