Kementerian Perhubungan (Kemnehub) resmi menghapus rencana mudik gratis pada lebaran tahun ini guna menekan risiko penularan virus corona atau Covid-19. Pembatalan ini mempertimbangkan status darurat corona selama 91 hari terhitung sejak tanggal 29 Februari hingga 29 Mei 2020.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menegaskan bahwa baik program mudik gratis yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan, BUMN, hingga swasta akan ditiadakan. Adapun rencana mudik gratis dengan moda transortasi bus dan kapal penyeberangan semuanya akan dihapuskan.
“Melihat kondisi penyebaran virus Covid-19 yang begitu masif belakangan ini, saya rasa ini keputusan yang tepat walau berat, mudik gratis akan dibatalkan. Saya harap masyarakat dapat mengerti dan mematuhi apa yang sedang dilakukan pemerintah," kata dia melalui siaran pers, Senin (23/3).
(Baca: Cegah Corona saat Mudik, Kemenhub Berencana Sediakan Alat Sterilisasi)
Dia juga mengatakan bahwa saat ini Kemenhub juga tengah aktif mendorong masyarakat agar tidak mudik sehingga tidak memperluas kemungkinan penularan Covid-19.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak bepergian saat liburan. "Saya imbau untuk masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan dulu hingga situasi kondusif," kata dia.
Padahal Kemenhub sebelumnya menyatakan akan menyiapkan 1.300 bus untuk mengantar 59.263 pemudik ke 37 kota dan kabupaten di Jawa, Bali, dan Sumatera untuk lebaran tahun ini. Pemerintah menganggarkan Rp 34 miliar untuk mudik gratis ini.
Seharusnya pendaftaran online untuk mudik gratis ini dibuka mulai hari ini, Senin (23/3), melalui laman mudikgratis-hubdat.dephub.co.id. Namun alamat website tersebut hari ini tidak dapat diakses.
(Baca: Sederet Langkah Anies Perangi Virus Corona, Tunda Jumatan hingga Mudik)