Jokowi Bakal Beri Insentif untuk Tenaga Medis Penanganan Corona

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras.
Presiden Joko Widodo meminta meminta ada kepastian terhadap persediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
19/3/2020, 12.26 WIB

Presiden Joko Widodo  meminta agar para dokter, perawat, dan jajaran rumah sakit yang menangani pasien terinfeksi virus corona Covid-19 dapat diberikan insentif. Ini lantaran para tenaga medis tersebut adalah garis terdepan yang berjuang dalam penanganan wabah tersebut di Indonesia.

“Saya minta Menteri Keuangan ini pemberian insentif bagi para dokter, perawat, dan jajaran rumah sakit yang bergerak dalam penanganan Covid-19 ini,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas via video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3).

Jokowi pun meminta agar ada perlindungan maksimal terhadap mereka. Ia juga meminta ada kepastian terhadap persediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis, seperti masker dan alat penyanitasi tangan. Ekspor masker dan penyanitasi tangan diminta untuk disetop saat ini.

(Baca: Pemerintah Bebaskan Cukai Etil Alkohol untuk Pembuatan Hand Sanitizer)

Pastikan terlebih dahulu stok dalam negeri cukup. Kemudian, ketersediaan bahan baku untuk produksi alat kesehatan dalam menghadapi situasi ini,” kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi meminta agar jajarannya memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat. Jokowi mengaku sudah mengecek langsung persediaan bahan-bahan pokok di Gudang Bulog, Jakarta pada Rabu (18/3).

Dari pengecekannya tersebut, Jokowi menilai stok yang ada lebih dari cukup. “Saya kira Maret 2020 ini banyak daerah mulai panen raya. April 2020 juga masih ada panen raya, sehingga penyerapan oleh Bulog juga agar diatur,” kata Jokowi.

(Baca: Jokowi Minta Pemeriksaan Corona dengan Rapid Test dan Skala Besar)

Dia lantas meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dapat menjalankan insentif ekonomi, khususnya UMKM yang terdampak penyebaran corona. UMKM diharapkan mampu memaksimalkan penggunaan layanan secara daring.

Sekadar informasi, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 227 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sementara, ada 19 pasien yang telah meninggal dunia akibat Covid-19. Dengan demikian, tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia menjadi yang tertinggi di dunia, yakni 8,37%.

Reporter: Dimas Jarot Bayu