Anies Pastikan Penanganan Corona DKI Sejalan dengan Satgas Covid-19

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
Petugas memeriksa suhu tubuh calon penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (17/3/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberlakukan kebijakan pengecekan suhu tubuh bagi penumpang KRL untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19). FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/aww.
18/3/2020, 14.31 WIB

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan upaya pencegahan penularan pandemi virus corona di ibu kota sejalan dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Kami pastikan langkah DKI sejalan dengan strategi dan taktik pencegahan oleh Tim Gugus Tugas yang dipimpin kepala BNPB. Koordinasi akan berjalan dengan baik dan mudah-mudahan bisa kendalikan," kata Anies saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/3).

Ia menyatakan, pemerintah terus menyerukan imbauan kepada masyarakat untuk bekerja, beribadah dari rumah dan belajar dari rumah. Cara tersebut menurut Anies merupakan upaya mengurangi intensitas pertemuan masyarakat untuk meminimalisir risiko penularan.

"Bila cara dapat dilakukan secara massif maka setiap orang akan menjadi bagian dari orang-orang yang ikut menghentikan penyebaran Covid-19," kata dia.

Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan penanganan wabah ini harus dilakukan dengan secepat mungkin. Untuk itu, ia mengingatkan bahwa saat ini bukan waktunya bagi setiap orang untuk berdebat terkait teori penanganannya.

"Kita tidak boleh kehilangan waktu untuk debat teori selesaikan wabah, fokus agar warga paham apa ancaman yang dihadapi dan bagiamana cara menghadapinya bersama-sama," kata dia.

(Baca: Anies Berikan Insentif untuk Tenaga Medis Penanganan Corona di Jakarta)

Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk mempersempit risiko penularan pihaknya akan mengerahkan aparat pemerintah dari mulai tingkat RT/RW hingga kepala daerah. Semua yang dilakukan harus satu suara agar tak menyalahi koridor yang telah ditetapkan Gugus Tugas.

"Kami ingin Lurah tunjukan kualitas kepemimpinan agar jalan kebijakan pusat dan pemda sejalan. Hentikan semua perdebatan, sekarang yakinkan warga paham apa yang dihadapi dan bagaimana antisipasinya," kata dia.

Adapun, jumlah kasus positif virus corona yang terjadi di Indonesia bertambah menjadi 172 orang. Bertambahnya jumlah kasus ini diumumkan oleh pemerintah pada hari Selasa (17/3), yakni ada tambahan 38 pasien baru.

Juru bicara nasional penanganan corona yakni Achmad Yurianto mengatakan angka ini berasal dari tambahan data hari Minggu (15/3) sore dan malam yakni 12 orang. Sedangkan hari Senin (16/3) ada tambahan 26 pasien yang positif usai dites.

“Ada tambahan 20 dari pemeriksaan Balitbangkes dan 6 spesimen Universitas Airlangga sehingga total 172 kasus,” kata Yurianto saat konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, beberapa waktu sebelumnya.

Tambahan kasus terbanyak menurut Yurianto terjadi di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau. Namun, ia tidak memerinci berapa tambahan masing-masing kasus di tiap wilayah tersebut

“Terbanyak di DKI, kami akui sebagai pintu gerbang masuk negara, (jumlah) di DKI cukup besar,” katanya.

(Baca: Bertambah Lagi, Jumlah Pasien Meninggal Akibat Corona Jadi 7 Orang)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto