Alasan Anies Batasi Angkutan Umum: Beri Efek Kejut Bahaya Corona

ANTARA FOTO/Suwandy
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Minggu (15/12/2019). Anies mengatakan pembatasan angkutan umum hari Senin (16/3) dilakukan sebagai efek kejut agar masyarakat paham bahaya virus corona
18/3/2020, 14.19 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap alasannya membatasi transportasi massal pada hari Senin (16/3) lalu. Anies beralasan ingin memberi efek kejut kepada masyarakat dalam menghadapi virus corona Covid-19.

Pernyataan ini dilontarkan Anies dalam sebuah video rapat dengan gugus tugas covid-19 yang diunggah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari Selasa (17/3). Dalam rapat tersebut dia ingin memastikan bahwa masyarakat Ibu Kota mengerti bahayanya penyebaran corona.

Akibat pembatasan tersebut, masyarakat harus mengantre dan berdesakan untuk menggunakan layanan Moda Raya terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), dan TransJakarta. Belakangan Anies mencabut kebijakan tersebut.

“Jadi ketika orang antre panjang, sadar bahwa Covid-19 bukan fenomena di WhatsApp yang jauh sana. Ini ada di depan mata," kata Anies.

(Baca: Diperintah Jokowi, Anies Kembalikan Jadwal Angkutan Umum di Jakarta)

Halaman:
Reporter: Antara