Bangun Ibu Kota Baru, Jokowi Gandeng 3 Konsultan asal AS dan Jepang

ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (31/8/2019). Pemerintah menggadneng tiga konsultan yakni McKinsey Indonesia, Nikken Sekkei, dan AECOM untuk medesain ibu kota baru.
28/2/2020, 19.27 WIB

Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus menggandeng mitra asing dalam membangun ibu kota baru di Penajam Paser Utara-Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Pemerintah akan bekerja sama dengan tiga konsultan yakni Nikken Sekkei asal Jepang, McKinsey Indonesia, dan AECOM dari Amerika Serikat (AS) dalam pembangunan pusat pemerintahan baru RI.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan terlibatnya konsultan asing lantaran mereka dinilai berpengalaman dalam merancang kota dan proyek besar lain. Ketiganya akan ikut mendesain tata kota hingga infrastruktur ibu kota baru.

"Tiga konsultan ini akan meramu semua konsep ini. Konsep dari Indonesia," kata  usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (28/2).

(Baca: Rancangan Awal Ibu Kota Baru Ditargetkan Selesai Pertengahan Tahun)

McKinsey sebenarnya telah lebih dulu ditunjuk Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai konsultan untuk merancang ibu kota baru. McKinsey Indonesia sendiri merupakan anak dari konsultan global McKinsey & Company yang bermarkas di AS.

Nikken Sekkei adalah firma arsitek dan rancang bangun kenamaan asal Tokyo, Jepang. Beberapa proyek yang dirancang mereka antara lain Tokyo Dome, Bank of China Tower, hingga renovasi Stadion Camp Nou di Barcelona. Sedangkan AECOM adalah perusahaan multinasional AS yang bergerak di bidang teknik dan infrastruktur. Mereka telah berpengalaman di Indonesia dengan mendesain Kompleks Garuda Wisnu Kencana di Bali. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika