Berbagai jurus akan dikeluarkan pemerintah untuk mencegah ekonomi tumbuh lambat karena dampak virus corona Covid-19. Salah satunya adalah wacana untuk membuat festival belanja online guna mendorong konsumsi masyarakat.
Staf Ahli Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi mengatakan pemerintah siap menggandeng berbagai e-commerce yang ada di Indonesia untuk menggelar belanja online ini. Model acaranya bisa serupa dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang menyediakan diskon 11.11 dan 12.12.
“Bukan tidak mungkin membuat festival belanja misalnya supaya bisa menjaga pertumbuhan konsumsi dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Edi di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (13/2).
(Baca: Impor dari 4 Pelabuhan Tiongkok Anjlok, Bea Cukai Tepis Faktor Corona)
Selain festival belanja online, pemerintah berencana membuat acara yang berkolaborasi dengan para pekerja seni. Dalam acara tersebut, seniman dapat menjual produk yang berhubungan dengan film yang akan datang. "Merchandise-nya dijual sekarang, enggak perlu menunggu mendekati pada saat (film) itu dirilis. Akan memancing konsumsi," kata Edi.
Meski demikian, pemerintah akan melihat kembali produk-produk yang bakal dijual dalam festival belanja online tersebut. Dia tak ingin jika belanja online tersebut malah menjual produk-produk impor dari Tiongkok. "Makanya kami lihat bisa enggak dorong pelaku usaha dapatkan barang dari produsen domestik dalam jumlah besar," kata Edi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga telah meminta jajarannya segera membelanjakan anggaran guna memacu konsumsi masyarakat. Kementerian yang dinilai sudah menggelontorkan anggaran belanja cukup besar adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR.
Selain itu, Kementerian Sosial juga sudah mulai menggelontorkan anggaran untuk program bantuan sosial. Jokowi pun berharap kementerian lain dapat mencontoh kedua kementerian tersebut.
“Saya juga berharap dana desa bisa langsung segera direalisasikan, sehingga daya beli dan konsumsi desa tak terganggu,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2).
(Baca: Tak Terpapar Corona, 62 Ribu Ton Bawang Putih Siap Impor dari Tiongkok)
Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia Mari Elka Pangestu menyarankan pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat untuk mengantisipasi dampak wabah virus corona. Dengan demikian, konsumsi di dalam negeri dapat tetap tumbuh meski ekspor dan investasi melemah. Apalagi konsumsi merupakan penyumbang terbesar terhadap struktur Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Di sini mungkin program-program untuk dorong daya beli apakah itu dari PKH atau mendorong UKM dalam mengantisipasi penurunan daya beli," kata Mari.