Harga Minyak Terus Naik Imbas Berkurangnya Kasus Baru Virus Corona

KATADATA
Ilustrasi, kilang minyak. Harga minyak berada dalam tren positif sejak kasus baru virus corona di Tiongkok terus berkurang.
13/2/2020, 09.49 WIB

Harga minyak dunia melanjutkan tren positif setelah kasus baru virus corona di Tiongkok terus berkurang. Hal itu memberi harapan pulihnya permintaan bahan bakar dari negara dengan ekonomi kedua terbesar di dunia tersebut.

Sejauh ini, pembatasan perjalanan ke dan dari Tiongkok telah mengurangi penggunaan bahan bakar. Adapun dua kilang terbesar di Tiongkok menyatakan akan mengurangi pemrosesan sekitar 940.000 barel per hari (bpd) sebagai akibat dari penurunan konsumsi atau sekitar 7% dari proses pengolahan 2019 mereka.

Namun, pemerintah Tiongkok menyatakan pertumbuhan kasus baru virus corona di negeri tersebut pada Selasa (11/2) telah melambat ke level terendah sejak 30 Januari. Biarpun begitu, para pakar internasional tetap berhati-hati dalam memprediksi kapan virus corona ini akan berakhir.

"Laporan dari Tiongkok menunjukan pengurangan jumlah kasus baru virus corona yang memaksa akumulasi tambahan di berbagai kelas aset hari ini," kata Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois Jim Ritterbusch seperti dikutip dari Reuters.

Harga minyak pun berhasil melanjutkan tren positif dalam tiga hari berturut-turut. Dilansir dari Reuters, harga minyak jenis Brent sempat naik 3.3% menjadi US$55.79 per barel pada perdagangan Rabu (12/2). Sedangkan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) CLc1 naik 2,5% menjadi US$51.17.

(Baca: Harga Minyak Melonjak Seiring Berkurangnya Kasus Baru Virus Corona)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan