Pada kontrak baru, hak partisipasi ConocoPhilips turun menjadi 46%, begitu juga Talisman turun menjadi 24%. Sedangkan hak partisipasi Pertamina naik menjadi 30%.

(Baca: ConocoPhillips Rampungkan Suban Compression, Produksi Corridor Terjaga)

Seiring perubahan tersebut, ConocoPhillips ditetapkan menjadi operator Blok Corridor untuk tiga tahun pertama, kemudian posisi operator beralih ke Pertamina hingga habis kontrak.

Arifin menjelaskan, perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti lima tahun pertama sebesar US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun. Sedangkan bonus tanda tangan sebesar US$ 250 juta menjadi pemasukan negara.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, produksi gas bumi di Blok Corridor merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia, yaitu mencapai 1.100 juta kaki kubik per hari atau setara 12% dari total produksi gas domestik saat ini. Sedangkan produksi minyak dan kondensat mencapai 6.600 juta barel minyak per hari.

Halaman: