Antisipasi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, BNPB Siapkan Rp 850 Miliar

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Warga berada di depan rumahnya yang terendam banjir di Desa Gunong Pulo, Kecamatan Arongan Lam Balek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (31/10/2019). Banjir yang disebabkan tingginya intensitas hujan sejak dua pekan terakhir menyebabkan ratusan rumah warga dan ratusan hektar perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Arongan Lam Balek, Samatiga dan Kecamatan Woyla Timur terendam banjir.
Penulis: Pingit Aria
1/11/2019, 11.03 WIB

Dalam keterangannya, masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya potensi bencana pada masa pergantian musim atau pancaroba. Di antara potensi bencana yang mungkin terjadi adalah, angin puting beliung, hingga gelombang tinggi di pesisir pantai. Selain itu, saat musim hujan, ada ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor.

Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai risiko kesehatan akibat perubahan suhu dan cuaca ekstrem, termasuk hujan es.

Menurut perkiraannya, wilayah Indonesia yang akan memasuki awal musim penghujan dimulai dari bagian utara seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga Papua bagian utara. "Aceh dan Sumatera Utara harus siaga banjir dan tanah longsor," kata Miming.

Dalam satu pekan ke depan, potensi hujan diprediksi akan terjadi di sejumlah wilayah seperti provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Papua.

Selain itu, gelombang tinggi akan terjadi di wilayah selatan dan barat daya Sumatera Selatan hingga wilayah selatan Jawa dengan perkiraan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Namun, BMKG memprediksi bahwa kondisi tersebut masih aman untuk penyeberangan laut.

Halaman: