Relawan Pro Jokowi (Projo) sempat menyatakan akan membubarkan diri usai pelantikan para menteri. Hal tersebut lantaran mantan rival Jokowi dalam Pilpres 2019, yakni Prabowo Subianto, terpilih menjadi Menteri Pertahanan.
Namun, niat tersebut tampaknya luntur ketika Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mendapat jatah kursi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. "Pak Prabowo harus kita akui patriot sejati," kata Ketua Bidang Organisasi DPP Projo Freddy Alex Damanik dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (26/10).
Hal ini, menurut Freddy, terlihat dari keinginan Prabowo untuk bersama-sama membangun Indonesia bersama Jokowi. Namun, ia tak menampik ada anggota Projo yang masih kecewa dengan masuknya Prabowo dalam pemerintahan.
"Tekanan dari akar rumput itu dahsyat sekali. Kami bukan mau mengungkit cebong versus kampret, tapi pertarungan ini sudah sejak 2014-2019," ujarnya.
(Baca: Jokowi Minta Maaf Tidak Semua Pihak Masuk Dalam Kabinetnya)
Sampai sekarang belum jelas kapan para relawan Projo akan kembali satu suara. "Tapi saya percaya dalam seminggu ke depan sudah adem lah ini," kata Freddy.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adit Prayitno menyebut apa yang dilakukan Projo merupakan sikap yang tidak konsisten. "Dinamika politik kita jadi gejala yang aneh. Semuanya bisa berseberangan, tapi pada penentuan kabinet semuanya merasa sama," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi menyatakan bakal melibatkan relawan Pro Jokowi (Projo) sebagai pendamping desa. Pasalnya, banyak relawan yang mengetahui berbagai persoalan di desa.
(Baca: Tunjuk 12 Wakil Menteri, Kadin Nilai Jokowi Ingin Hasil yang Cepat)
Selain itu, para relawan juga memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengurus kawasan pedesaan. "Oh ya pasti. Sampai saat ini pendamping desa itu banyak relawan dari Projo," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat lalu. Agar bisa menyelesaikan persoalan lebih baik, dia juga mengatakan tak akan banyak bekerja di kantor, melainkan ke desa-desa.