Gandeng Gerindra, Jokowi : Tak Ada Oposisi, Demokrasi Gotong Royong

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Mensesneg Pratikno berdialog dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Dialog presiden dengan wartawan kepresidenan tersebut membahas tentang susunan kabinet Indonesia Maju dan komposisi wakil menteri.
Penulis: Agustiyanti
24/10/2019, 20.36 WIB

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Gerindra Heri Gunawan menyebut kabinet pemerintahan yang baru memiliki banyak pekerjaan rumah mengingat hasil yang tak maksimal dari sejumlah target di bidang ekonomi pada periode pertama. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi yang hanya mampu mencapai kisaran 5%. 

"Pendapatan per kapita kita masih masuk dalam kategori menengah rendah, juga menempatkan Indonesia pada peringkat ke-114 dunia," ujar Heri dalam keterangan pers yang diterima Katadata.co.id, Kamis (24/10). 

(Baca: Projo Bubar Usai Lantik Prabowo, PDIP: Itu Biasa)

Menurut dia, jika pertumbuhan ekonomi hanya pada kisaran 5%, Indonesia akan sulit bergerak menjadi negara maju seperti cita-cita Jokowi. Ia juga menyoroti masih rendahnya rasio pajak dan deindustrialisasi yang terus terjadi khususnya pada sektor manufaktur. 

"Meski tetap kita beri apresiasi karena berhasil menurunkan angka kemiskinan di bawah 105," terang dia.

Meski memberi dua kursi pada Partai Gerindra, Jokowi masih memberikan kursi menteri paling banyak pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) seperti terekam dalam databooks di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Antara