Setelah Penusukan Wiranto, Luhut Bakal Evaluasi Sistem Keamanan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta agar semua pihak lebih waspada pasca-insiden penusukan Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). Luhut juga mengatakan akan mengevaluasi sistem keamanan.
Penulis: Rizky Alika
11/10/2019, 14.08 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa dia akan lebih waspada usai peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Wiranto. Dia meminta seluruh pihak untuk berhati-hati dan akan mengevaluasi sistem keamanan.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, pengamanan di Kantor Luhut pun ditingkatkan sejak hari ini. Ada empat petugas yang berjaga di pintu masuk. Petugas tersebut menanyakan tujuan kedatangan tamu yang datang ke Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

"Saya tentu lebih alert (waspada) menghadapi beginian. Tapi jangan terlalu berlebihan juga," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat (11/10).

Selain itu, petugas juga mengecek barang bawaan tamu dengan pendeteksi logam serta meminta tamu untuk menggunakan kartu pengenalnya. Kemudian, setiap tamu juga diminta untuk melakukan registrasi kedatangan.

(Baca: Wiranto Ditusuk, Jokowi Minta Pengamanan Pejabat Negara Ditingkatkan)

Tidak hanya itu, tamu juga terus didampingi oleh petugas saat menaiki elevator. Di dalam elevator, tamu juga dipandu oleh salah satu petugas untuk menuju lantai yang dituju. Adapun, tamu yang hendak bertemu dengan Luhut akan kembali diperiksa tasnya saat tiba di ruangan. Petugas pun tampak memeriksa isi tas dengan teliti.

Terkait peristiwa penusukan, Luhut menilai radikalisme dan terorisme masih ada di Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta untuk berhati-hati kepada seluruh pihak. Menurutnya, isu radikal bisa terjadi di mana saja. Radikalisme juga terjadi di berbagai negara. "Wiranto pasti akan sangat sedih," kata Luhut.

Sebagaimana diketahui, Wiranto hendak ditusuk orang tidak di kenal di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). Penusukan terjadi usai peresmian Gedung Kuliah Bersama Universitas Mathla'ul Anwar di Kampus Universitas Mathla’ul Anwar, Banten.

(Baca: Penusuk Wiranto Asal Medan, Pernah Tergusur Proyek Jalan Tol )

Atas hal tersebut, Polres Pandeglang mengamankankan dua orang tersangka. Berdasarkan informasi yang didapat, kedua orang pelaku penusukan yang diamankan yakni Syahril Alamsyah dan Fitri Andriana binti Sunarto.

Fitri Andriana diketahui sebagai warga Desa Sitanggai, Kecamatan Karangan Kabupaten Brebes, namun saat ini berdomisili di Kampung Sawah Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Sedangkan Syahril tercatat sebagai warga Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.

Reporter: Rizky Alika