Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan Premier Oil akan mulai mengebor di salah satu wilayah kerjanya yakni Blok Andaman II. Pengeboran ini bagian dari komitmen kontraktor setelah berhasil memenangkan lelang blok minyak dan gas bumi yang berada di sebelah utara Aceh tahun 2018 lalu.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan saat ini Premier Oil selaku kontraktor Blok Andaman II sedang mempersiapkan proses pengeboran. Ia pun memproyeksikan pengeboran akan dilakukan pada 2021 untuk pengeboran satu sumur.
"Lagi dipelajari, biasa kalau eksplorasi kan satu dulu," ujar Fatar kepada Katadata, Jumat (4/10).
(Baca: SKK Migas Sebut 40 Proyek Migas Siap Berproduksi Hingga Tahun 2027)
Lebih lanjut ia juga menyebut bahwa Premier Oil saat ini sedang melakukan studi awal berupa kegiatan geologi dan geofisika (G&>) di Blok Andaman II. Kegiatan G&> merupakan tahapan awal dalam eksplorasi migas. "Baru mau mengebor, studi G&> in progress," kata Fatar.
Seperti diketahui Blok Andaman II dimenangkan oleh Konsorsium Premier Oil Andaman Limited - KrisEnergy (Andaman II) Ltd - Mubadala Petroleum (Andaman II) RCS Ltd dalam lelang tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM.
Blok Andaman II berlokasi di laut Andaman di sebelah utara Aceh. Kontrak blok itu menggunakan skema gross split, dengan jangka waktu kontrak selama 30 tahun yang dimulai dengan tahap eksplorasi selama enam tahun.
Kontraktor Blok Andaman II telah menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai aturan dan telah membayar bonus tanda tangan. Premier Oil akan mengerjakan beberapa kegiatan di tiga tahun pertama dengan total investasi senilai US$ 7,550 juta. Dana itu untuk studi G&>, akuisisi data seismik 3D sepanjang 1.850 km2.
(Baca: Selesai Mengebor Tiga Sumur, Premier Oil Dapat Tambahan Produksi Gas)