Ini Profil Tiga Direksi Perum Perindo yang Ditangkap KPK

Dok. Perum Perindo
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap sembilan orang yang diduga terlibat kasus suap kuota impor ikan di Jakarta dan Bogor, Senin (23/9). Tiga di antaranya merupakan direksi Perum Perikanan Indonesia (Perindo), sisanya karyawan Perum Perindo, dan swasta.
Penulis: Hari Widowati
24/9/2019, 13.49 WIB

Risyanto juga mendirikan PT Mitra Agri Selaras yang bergerak di bidang pertanian pada 2008-2016. Ia juga pernah menjadi komisaris PT Mulia Abadi Suplai pada periode 2013-2016.

(Baca: Tangkap Direksi Perindo, KPK Amankan Barang Bukti US$ 30 Ribu)

2. Direktur Keuangan Arief Goentoro


Arief menjabat sebagai direktur keuangan Perum Perindo sejak 8 Oktober 2018. Menurut informasi di laman Perum Perindo, Arief meraih gelar sarjana pertanian dari Fakultas Pertanian UGM pada 1996.

Ia melanjutkan studinya di Program Studi Magister Manajemen Agribisnis Program Pascasarjana UGM. Karier Arief dimulai sebagai pegawai di Asuransi Astra pada 1997. Ia juga pernah bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada 2002-Januari 2018. Posisi terakhirnya di BRI adalah Assistant Vice President Corporate Credit Risk Policy. Sebelum ditugaskan ke Perum Perindo, Arief menjabat sebagai General Manager Credit Risk Management di PT Pegadaian (Persero) pada periode Januari-Oktober 2018.

3. Direktur Operasional Farida Mokodompit


Farida menjadi satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan direksi di Perum Perindo. Ia adalah lulusan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Farida melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dan mendapat gelar Master of Transportation Management dari Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti.

Karier Farida dimulai dari menjadi Crewing Manager pada 2005 hingga menjabat sebagai Senior Manager Operation, Marketing and Fleet di PT Djakarta Lloyd pada 2013. Tugasnya di Perum Perindo dimulai pada 2015 sebagai General Manager Fleet and Operations hingga Februari 2017. Kementerian BUMN kemudian menugaskan Farida menjadi Direktur Operasional PT PANN Pembiayaan Maritim pada Maret 2017 sebelum ia kembali bergabung dengan Perum Perindo pada 8 Oktober 2018.

(Baca: Kementerian BUMN Minta Perindo Tetap Jalan Meski Direksi Ditangkap KPK)

Halaman: