KontraS Sebut Penghargaan 'Putera Reformasi' untuk Jokowi Tak Relevan

Katadata/Donang Wahyu
Presiden Jokowi saat wawancara khusus dengan Katadata.co.id, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/5). Jokowi disebutkan akan menerima penghargaan "Putera Reformasi" dari Universitas Trisakti.
23/9/2019, 16.11 WIB

"Hal itu justru akan menyakiti keluarga korban yang hingga kini belum mendapatkan keadilan. Trisakti terkesan tak ada integritasnya dalam memberikan penghargaan. Ini anomali, mirip orang yang ngelantur," ujarnya.

Sementara, Rektor Trisakti, Ali Ghufron Mukti menjelaskan melalui keterangan tertulisnya rencana tersebut masih dalam proses. Aspirasi tersebut akan disampaikan kepada pemerintah melalui Menteri Sekertaris Negara Kabinet RI dan menunggu tembusan kepada Mensesneg.

(Baca: Jokowi Undang Pimpinan DPR dan Fraksi ke Istana Bahas RKUHP)

"Rencana pemberian penganugerahan sebagai putra reformasi tersebut masih dalam proses dan merupakan permohonan yang disampaikan sebagian Alumni Trisakti yang tergabung didalam kegiatan 'Deklarasi Alumni Trisakti untuk Jokowi pada 9 Februari 2019'," tulis surat dengan nomor 454/AK.15/USAKTI/R/IX/2019.

Di sisi lain, Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Dino Ardiansyah tidak setuju kampusnya memberikan gelar tersebut pada Jokowi. Hingga saar ini mahasiswa dan pihak universitas masih berupaya membangun komunikasi. Namun, belum ada pernyataan resmi yang diterima mahasiswa.

"Sudah jelas kami Mahasiswa Trisakti menolak pemberian gelar itu pada Jokowi. Tidak jelas indikatornya apa, pemerintah juga tak ada komitmen menyelesaikan pelanggaran HAM di masa lalu, khususnya tragedi Trisakti 12 Mei 1998," tandasnya.

(Baca: Gerakan Mahasiswa, dari Boedi Oetomo, Reformasi, hingga Bela KPK)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto