Jokowi Sebut Proses Investasi Lambat Bikin Citra Indonesia Buruk

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo akan menjadwalkan rapat terkait perbaikan ekosistem investasi setiap dua hari sekali selama sebulan ke depan.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
11/9/2019, 16.09 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya segera membenahi proses perizinan investasi yang prosedural dan berbelit-belit di Indonesia. Hal itu dilakukan agar proses perizinan investasi di Indonesia dapat semakin cepat.

Jika tidak dilakukan, Jokowi khawatir hal tersebut dapat memberikan citra buruk bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia bisa dianggap tak mampu bersaing dengan negara-negara lain yang proses perizinan investasinya jauh lebih cepat dan sederhana.

“Situasi yang dihadapi akan memberikan citra yang negatif, promosi yang tidak baik,” kata Jokowi ketika membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/9).

Mantan Wali Kota Solo ini menyadari pemerintah dalam lima tahun terakhir telah berupaya untuk meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia. Proses perizinan investasi pun sudah disederhanakan melalui sistem perizinan terintegrasi secara daring atau Online Single Submission (OSS).

(Baca: Setahun Berjalan, Pelaksanaan OSS Belum Maksimal)

Namun, ia menilai hal tersebut belum cukup. Pasalnya, negara-negara lain pun terus berlomba untuk mempermudah proses perizinan investasi.

"Sehingga yang saya ceritakan kemarin 33 perusahaan tidak ada satupun yang ke Indonesia. Itu saya kira ini menjadi catatan besar bagi kita,” kata dia.

Atas dasar itu, ia menegaskan perlunya perbaikan ekosistem investasi di Indonesia. Hal ini harus dilakukan mulai dari sisi regulasi, insentif perpajakan, pertanahan, ketenagakerjaan, hingga keamanan.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu