SKK Migas Sebut Ada Temuan Cadangan Migas Baru di Musi Banyuasin

Katadata
Ilustrasi, blok migas. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan ada temuan cadangan migas baru di Musi Banyuasin.
21/8/2019, 17.01 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan ada temuan potensi cadangan migas dari sumur eksplorasi Budi Deep-1 di Blok Palmerah Musi Banyuasin. Potensi cadangan migas tersebut ditemukan oleh kontraktor migas Tately NV.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan penemuan cadangan migas tersebut masih dalam evaluasi. Setelah evaluasi selesai, Tately akan mengebor sumur appraisal (delianasi). "Yang nantinya untuk pengembangan lebih lanjut," ujar Wisnu kepada Katadata.co.id, Rabu (21/8).

Penemuan cadangan migas tersebut pertama kali diungkapkan oleh Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto. Penemuan cadangan migas tersebut diharapkan dapat menambah produksi migas Indonesia.

(Baca: BP Temukan Cadangan Gas di Lepas Pantai Papua)

Tately NV merupakan operator lapangan migas Blok Palmerah. Dari blok tersebut, Tately mengembangkan satu lapangan migas bernama Lapangan Budi.

Jumlah sumur yang dikelola Tately mencapai 15 sumur. Dengan rincian empat sumur produksi dan 11 sumur non produksi dengan luas wilayah kerja 312.96 Km2.

Sepanjang tahun ini, SKK Migas baru mengumumkan satu penemuan cadangan gas yang signifikan di Wilayah Kerja Sakakemang, Provinsi Sumatera Selatan. Blok Sakakemang merupakan salah satu dari sepuluh area potensial migas.

Sembilan wilayah lainnya adalah area Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Tarakan Offshore, North East Java-Makassar Strait, Kutai Offshore, Buton Offshore, Northern Papua, Bird Body Papua, dan Warim Papua.

Dari pemetaan tersebut, SKK Migas menyatakan ada 19 cekungan produksi yang memiliki 126 proven plays dengan potensi sumber daya “yet to find” sebesar 8,3 miliar setara barel minyak (boe).

(Baca: Pemerintah Targetkan Blok Sakakemang Berproduksi Mulai 2021)

Reporter: Verda Nano Setiawan