Soal Rusuh Manokwari, Jokowi Minta Pace dan Mace Beri Maaf

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kanan) meninjau Jalur Trans Papua menggunakan motor trail sejauh 7 km di ruas jalan Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Mei 2017 lalu. terkait rusuh Manokwari, Jokowi meminta warga Papua dan Papua Barat memberi maaf atas kejadian persekusi d Surabaya, Jumat (16/8/2019).
19/8/2019, 19.14 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kasus persekusi mahasiswa Papua di Surabaya yang berujung rusuh di Manokwari, Papua Barat pada hari Senin (19/8). Ia meminta warga Papua dan Papua Barat bersabar meski saat ini tersinggung karena adanya dugaan rasisme tersebut.

Bahkan ia sempat mengimbau dengan panggilan khas masyarakat Papua yaitu pace (laki-laki) dan mace (perempuan).  Tidak lupa, Jokowi juga meminta mama-mama di Papua dan Papua Barat tak terpancing emosi.

“Saudara-saudaraku, pace, mace, mama-mama di Papua dan Papua Barat saya tahu ada yang tersinggung,” kata Jokowi dilansir dari Antara, Senin (19/8). “Emosi boleh, tetapi memaafkan lebih baik,” kata Jokowi.

(Baca: Kronologi Rusuh di Manokwari Versi Polisi, Diawali Insiden di Surabaya)

Pagi tadi, kerusuhan sempat pecah di Manokwari hingga Gedung Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat terbakar. Rusuh ini disinyalir balasan atas pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya pada Jumat (16/8) lalu. Jokowi juga menegaskan pemerintah akan terus meningkatkan kesejahteraan warga dua provinsi paling Timur Indonesia tersebut.

“Yakinlah pemerintah terus menjaga kehormatan pace, mace, dan mama-mama yang ada di Papua dan Papua Barat,” kata Jokowi.

Halaman: