Pertamina Lakukan Proses Penanganan Sumur YYA-1 Blok ONWJ

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas menyelesaikan pemasangan peralatan \"Oil Boom\" milik Oil Spill Response Center (OSCT) untuk melokalisir tumpahan minyak mentah di Pantai Sedari, Cibuaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019). Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java bekerjasama dengan OSCT berupaya meminimalisir dampak tumpahan minyak dengan pemasangan Oil Boom di setiap pesisir pantai sebagai upaya percepatan penanganan tumpahan minyak mentah milik Pertamina di pesisir Karawang.
3/8/2019, 16.38 WIB

Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) berhasil mempercepat rencana tajak pengeboran Relief Well YYA-1RW. Kegiatan ini sebagai upaya menghentikan tumpahan minyak di Perairan Karawang, Jawa Barat, setelah selama satu minggu perusahaan melakukan survei untuk menentukan titik sumur dan penempatan rig.

Pengeboran sumur telah dimulai pukul 14.00 WIB Kamis (1/8), atau 2 hari lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Sampai Sabtu pagi ini, pengeboran sudah mencapai kedalaman 136 meter dan terus dilanjutkan sampai target kedalaman 2.765 meter.

Vice President Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) Ifki Sukarya mengatakan, Rig Jack Up Soehanah sudah berada di sekitar lokasi relief well YYA-1RW pada tanggal 27 Juli 2019. Kegiatan mobilisasi rig ini dilakukan bersamaan dengan dilakukannya survey geohazard dan geotechnical sehingga tidak ada waktu tunggu.

(Baca: Imbas Tumpahan Minyak Pertamina, 100 Ha Tambak Garam Setop Beroperasi)

"Proses pre-load bisa langsung dilakukan begitu Marine Survey Waranty diperoleh," kata Ifki seperti dikutip berdasarkan keterangan tertulis, Sabtu (3/8).  Beberapa pekerjaan persiapan juga dilakukan secara simultan sehingga dapat mempercepat waktu tajak dua hari dari rencana awal.

PHE ONWJ juga telah menggandeng perusahaan berpengalaman di bidang well control yang telah terbukti sukses menangani hal yang sama, antara lain peristiwa di Teluk Meksiko pada 2010. Selain itu, PHE ONWJ juga menggandeng perusahaan lain yang berpengalaman untuk membantu memberikan pandangan dan kajian bersama terkait optimalisasi penanganan situasi seperti ini.

Selama proses pengeboran relief well YYA-1RW berlangsung, PHE ONWJ terus memastikan keselamatan tim, masyarakat, serta menyelesaikan permasalahan lingkungan di sekitar lokasi.

(Baca: Menteri Susi: Tumpahan Minyak di Blok ONWJ Pelajaran untuk Pertamina)

Pemda Karawang Bentuk Tim Kompensasi

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Karawang, Jabar, juga telah membentuk tim kompensasi dampak tumpahan minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) untuk kelancaran proses ganti rugi bagi warga yang dampak.

"Pertamina sudah sanggup memberi kompensasi, jadi warga diharapkan bersabar," kata Kepala Dinas Perikanan setempat Hendro Subroto di Karawang, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, tim kompensasi kini sedang dibentuk dan akan dikuatkan melalui Surat Keputusan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Hal itu dilakukan agar memiliki dasar hukum yang kuat serta ada keterlibatan dari dinas dan pihak independen.

(Baca: Pertamina Tambah 1.200 Oil Boom untuk Atasi Tumpahan Minyak Blok ONWJ)

Tugas tim di antaranya mendata kerugian yang dialami warga dan melakukan inventarisasi cakupan pencemaran di wilayah pantai dan area tambak masyarakat.

Menurut dia, koordinasi intensif terus dilakukan untuk merumuskan mekanisme serta teknis inventarisasi dari masyarakat terdampak. "Pastinya pihak Pertamina telah sanggup memberikan kompensasi kepada warga dan para nelayan yang terdampak. Jadi masyarakat dimohon bersabar," kata dia.

PHE ONWJ terus berupaya optimal menahan tumpahan minyak tidak melebar ke perairan yang lebih luas dengan melakukan strategi proteksi berlapis di sekitar anjungan dan mengejar, melokalisir, serta menyedot ceceran minyak yang melewati batas sabuk oil boom di sekitar anjungan.

Reporter: Verda Nano Setiawan, Antara