Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah melakukan studi kelayakan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau Angin (PLTB) baru. Studi kelayakan dilakukan di Pulau Jawa bagian barat dan tengah.
Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PLN Zulfikar Manggau menjelaskan pihaknya tengah menunggu hasil studi dari unit regional. Bila laporan menunjukkan proyek tersebut layak dikerjakan, maka bisa segera dilelang.
"Ada beberapa proyek PLTB baru di dua wilayah itu. Saya harus pastikan dulu kajian dari masing-masing regional. Insyaallah (lelang tahun ini)," kata Zulfikar kepada Katadata.co.id, Selasa (16/7).
(Baca: Tak Sesuai Kebutuhan, Megaproyek Listrik 35 Ribu MW Mundur Hingga 2028)
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris mengungkapkan terdapat 157 lokasi di dalam maupun luar Pulau Jawa yang potensial untuk pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Total kapasitas potensialnya mencapai 4.700 Megawatt (MW).
"Selain 75 PPA (Perjanjian Jual Beli Listrik) 2017-2018 dengan kapasitas total lebih dari 1.500 MW, terdapat 157 potensi proyek EBT yang akan dilelang," kata dia kepada katadata.co.id, Jumat (12/7). Namun, belum ada PLTB baru yang direncanakan beroperasi secara komersial hingga 2020.
Meski begitu, akan ada tambahan kapasitas untuk PLTB Sidrap Ekspansi, dalam waktu dekat. Pembangkit ini terletak di Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan. PLTB ini dikembangkan oleh UPC Sidrap Bayu Energi dengan investasi sebesar US$ 150 juta.
(Baca: Ketidaksiapan Pemda Dituding Penyebab Banyak Pembangkit EBT Mangkrak)
UPC Sidrap Bayu Energi merupakan konsorsium yang terdiri dari UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison dan Binatek Energi Terbarukan. PLTB ini dibangun mulai 2015 dan selesai dalam waktu 2,5 tahun. Tingkat komponen dalam negeri PLTB Sidrap mencapai 40%.