Partai politik pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur resmi membubarkan diri. Keputusan ini diambil dalam pertemuan yang dihadiri pimpinan partai politik koalisi Prabowo, tanpa kehadiran Sandiaga, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
"Sebagai sebuah koalisi yang mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, di dalam Pemilihan Presiden 17 April yang lalu, tugas koalisi Adil dan Makmur dianggap selesai," kata Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, Jumat (28/6).
Dalam pertemuan para pimpinan parpol Koalisi Indonesia Adil Makmur, menurut Muzani, Prabowo mengucapkan rasa terima kasih kepada partai politik yang selama ini telah mendukung dirinya dan Sandiaga dalam kontestasi pemilihan Presiden 2019.
(Baca: Sekjen Demokrat: Usai Putusan MK, Koalisi dengan Prabowo Berakhir)
Muzani juga menjelaskan alasan Prabowo membubarkan koalisi karena Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyampaikan hasil putusan sengketa Pilpres 2019 yang menolak gugatan Prabowo-Sandi. Mereka mengakui bahwa keputusan itu sudah merupakan final dan mengikat.
"Oleh karena itu, mandat yang diberikan oleh partai kepada beliau sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden hari ini dikembalikan kepada partai masing-masing," katanya.
Setelah pembubaran partai koalisi, langkah politik selanjutnya diserahkan kepada masing-masing internal parpol. Muzani mengatakan pilihan politik selanjutnya tak dapat diintervensi karena merupakan kewenangan dari internal partai masing-masing.
Seperti diketahui, Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendekati koalisi parpol pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
(Baca: Pidato Prabowo Usai Putusan MK, Tak Ada Ucapan Selamat untuk Jokowi)
Meski resmi membubarkan diri, muncul wacana silaturahmi partai politik pendukung Prabowo tetap menjalin hubungan secara informal. Muncul usulan dibentuk forum komunikasi atau forum kaukus silaturahmi.
"Karena kami merasa perjuangan dan langkah-langkah perjuangan akan terus dilakukan pada masa-masa mendatang," kata Muzani.
Di tempat yang sama, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Edi Suparno mengapresiasi keputusan tersebut. "Kami hargai segala upaya perjuangan dan kerja sama yang telah kita pikul bersama sama," katanya.
Edi mendukung terbentuknya forum silaturahmi eks parpol pendukung Prabowo. "Hal ini memang penting untuk kerjasama menjaga soliditas dan persahabatan untuk memulai diskusi agenda agenda penting ke depannya," kata dia.
(Baca: Sejumlah Dalil Tak Relevan Prabowo-Sandiaga yang Ditolak Hakim MK)