Sofyan Basir mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PLN. Pengunduran diri telah disetujui pemerintah melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Seiring keputusan tersebut, Djoko Raharjo Abumanan diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PLN mulai 29 Mei 2019.
Djoko menggantikan Muhammad Ali yang sempat menjabat Plt Dirut selama 30 hari. Ali adalah Direktur Human Capital Manajemen. Ia merangkap sebagai Plt Dirut setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sofyan Basir sebagai tersangka dalam kasus suap PLTU Riau 1 pada 23 April 2019.
(Baca: Terjerat Kasus PLTU Riau-1, KPK Tahan Sofyan Basir)
Ali menjelaskan, Djoko memegang jabatan itu sambil merangkap jabatan lainnya. "Djoko Abumanan ditunjuk menjadi Plt Dirut PLN, merangkap Direktur Pengadaan Strategis Dua," kata dia setelah menghadiri RUPS di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (29/5).
Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo Abdullah menjelaskan, masa tugas Ali sebagai Plt berakhir pada 23 Mei lalu. Setelah itu, posisi Dirut dijabat pelaksana harian (Plh) yaitu Amir Rosidin dan Syofvi Felienty Roekman. Amir merupakan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah, sedangkan Syofvi Direktur Perencanaan Korporat.
(Baca: Proyek PLTU Riau yang Menjerat Anggota DPR hingga Dirut PLN)
Seiring pengangkatan Djoko sebagai Plt Dirut sekaligus Direktur Pengadaan Strategis Dua, RUPS memutuskan pergeseran jabatan direktur. Supangkat Iwan Santoso yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis Dua diangkat menjadi Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Nusa Tenggara.
Selain itu, RUPS memutuskan untuk menambah satu direktur yaitu Sripeni Inten Cahyani. Sripeni yang sebelumnya menjabat Direktur Utama Indonesia Power diangkat sebagai Direktur Pengadaan Strategis Satu. Adapun jabatan Direktur Pengadaan Strategis Satu sebelumnya dirangkap Sofyan Basir.
Acara serah terima dan pengangkatan Direksi PLN telah digelar di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta.
Alasan Belum Adanya Dirut Definitif
Pemerintah belum mengangkat Dirut definitif PLN. Direktur Perencanaan Korporat PLN Syovfi Felianty Roekman mengatakan, pemerintah tengah mencari sosok yang pas menggantikan Sofyan Basir.
"Masih mencari yang tepat," kata dia usai menghadiri RUPS di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (29/5).
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah pernah mengatakan, kriteria Dirut PLN yaitu punya kepemimpinan yang kuat dan integritas.
"Dia bisa punya kemampuan sebagai leader karena PLN sangat strategis dan besar," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Susunan baru direksi PLN:
- Djoko Raharjo Abumanan sebagai Plt Direktur Utama PLN.
- Sripeni Inten Cahyani sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1;
- Djoko Raharjo Abumanan sebagai Direktur Pengadaan Strategis 2;
- Sarwono Sudarto sebagai Direktur Keuangan;
- Muhamad Ali sebagai Direktur Human Capital Management;
- Syofvi Felienty Roekman sebagai Direktur Perencanaan Korporat;
- Amir Rosidin sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Tengah;
- Supangkat Iwan Santoso sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara;
- Haryanto W.S. sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat.
- Machnizon sebagai Direktur Bisnis Regional Kalimantan;
- Syamsul Huda sebagai Direktur Bisnis Regional Sulawesi;
- Ahmad Rofiq sebagai Direktur Bisnis Maluku dan Papua;
- Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera.