Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengunjungi Istana Merdeka untuk mengucapkan selamat kepada Presiden Joko Widodo. Dia meminta Jokowi melanjutkan pembangunan dalam periode kedua jabatannya sebagai presiden.
Apalagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai pemenang pemilu atas Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. "Rakyat telah menentukan supaya karya-karya yang Beliau telah laksanakan bisa berkelanjutan dan diamankan untuk generasi ke depan," katanya usai pertemuan selama satu jam di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/5).
Habibie pun meminta masyarakat untuk membantu terlaksananya program lima tahun ke depan sesuai rencana pemerintah. Menurutnya, sebagai pemimpin yang terpilih, Jokowi harus bertanggung jawab atas seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya yang memilihnya.
(Baca: Jokowi Tunggu Laporan Pertemuan JK dan Prabowo)
Habibie juga meminta persatuan dan kesatuan tetap menjadi fokus pemerintah. Apalagi pemilu merupakan kegiatan lima tahun sekali yang menjadi pesta demokrasi masyarakat.
Dia pun membandingkan kemenangan Jokowi dengan gelar presiden yang dia dapatkan tahun 1998 merupakan pemilihan oleh Majelis Pemusyaratan Rakyat (MPR). Sehingga, generasi muda yang sekarang menjalani demokrasi adalah ujung tombak menjadi penentu masa depan bangsa.
Menurutnya, Pemilu tidak boleh menghambat pembangunan karena risiko perpecahan atau adu domba. "Tidak bisa disamakan dengan keadaan pada waktu 1998, rusuh," ujar Habibie.
Jokowi juga menanggapi nasihat dari Habibie. Menurutnya, urusan persatuan dan kesatuan sudah tidak bisa ditawar lagi. Sehingga, dia ingin terus membuka diri kepada semua pihak yang ingin membangun negara.