Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) untuk persiapan Ramadan dan Idul Fitri di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Ada tiga hal penting yang dibahas dalam Rakor tersebut, yaitu pangan, transportasi, dan bahan bakar minyak (BBM).
“Di rapat kali ini, kami tidak hanya fokus membahas pangan, tapi juga soal perhubungan dan BBM menjelang bulan puasa dan Idul Fitri,” kata Darmin dalam keterangan resmi pemerintah dari Jakarta, Kamis (25/4).
Sejumlah menteri turut hadir dalam Rakor, seperti Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan perwakilan kementerian dan lembaga terkait.
(Baca: Jokowi Perintahkan Para Menteri Jaga Harga Sembako Menjelang Ramadan)
Pembahasan pertama dalam Rakor tersebut terkait masalah inflasi dan pengendalian harga pangan. Pemerintah mencatat perkembangan inflasi saat Ramadan dan Idul Fitri terus menurun dalam dua tahun terakhir. Inflasi harga pangan bergenjolak lebih terkendali, bahkan harga beras tidak lagi menyumbang inflasi.
Darmin berharap Bulog menjaga ketersedian stok dan stabilisasi pangan seperti beras, minyak goreng, daging, gula, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah. Perusahaan logistik pangan itu diminta untuk memperhatikan kepentingan produsen maupun konsumen.
Menteri Perdagangan, Bulog, dan Satgas Pangan juga bekerja sama dalam menertibkan kegiatan operasi pasar. Terakhir, pembangunan gudang Bulog di daerah surplus menjadi fokus utama untuk menyimpan hasil panen yang bisa digunakan untuk musim kering.
Pembahasan kedua adalah evaluasi kesiapan infrastruktur transportasi dan angkutan penumpang. Menteri Perhubungan Budi Karya meyakinkan arus mudik dan balik akan relatif lebih baik. Menurut Budi, infrastruktur transportasi yang dibangun sudah semakin siap.
"Sektor darat tentunya didukung dengan adanya jalan tol. Selain itu, ada juga mudik gratis yang menghimbau BUMN maupun swasta menyediakan angkutan massal sehingga angkutan individu bisa diminimalisir,” ujarnya.
(Baca: Jelang Ramadan, Gubernur BI Awasi Harga Tiket Pesawat Naik )
Namun Darmin juga menyorot tren harga tiket angkutan udara yang tinggi sejak awal tahun 2019. Pengendalian harga tiket pesawat dinilai memang perlu dilakukan karena sudah membebani konsumen dan sektor pariwisata.
Untuk itu, pemerintah akan melakukan rapat lanjutan antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perhubungan, serta pihak maskapai penerbangan untuk membahas kebijakan tarif udara.
Pembahasan terakhir terkait persiapan stok BBM. BPH Migas menyatakan tengah mempersiapkan posko nasional sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk tahun 2019. Posko nasional akan menjadi tempat komunikasi antara petugas lapangan dan badan usaha, terutama untuk wilayah rawan macet, wilayah yang mengalami kekurangan pasokan, dan wilayah yang butuh pengamatan lebih lanjut oleh pemerintah.
BPH Migas melaporkan, stok BBM masih dalam batas aman dan terkendali. Premium memiliki ketahanan stok 27 hari, Pertalite 21 hari, Pertamax 20 hari, Pertamax Turbo 38 hari, Biosolar 24 hari, Pertamina Dex 47 hari, dan Avtur 28 hari. Sementara itu, stok LPG normal sebanyak 363 ribu ton yang mampu memenuhi kebutuhan untuk 18 hari.
(Baca: Apindo: Pemerintah Harus Waspadai Peningkatan Impor Jelang Ramadan)