Indonesia Tampilkan Lima Karya Instalasi dalam Venezia Biennale 2019

Katadata/Michael Reily
Konferensi pers keikutsertaan Indonesia dalam Venezia Biennale 2019 di Jakarta, Rabu (24/4).
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
24/4/2019, 18.35 WIB

Paviliun Indonesia akan ikut serta dalam salah satu pameran seni terbesar dunia, Venezia Biennale 2019. Dua seniman dan dua kurator Tanah Air bakal memamerkan lima karya instalasi dengan tema "Akal Tak Sekali Datang, Runding Tak Sekali Tiba".

Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Pesik menyatakan, Indonesia konsisten ikut serta dalam Venezia Biennale sejak 2017. "Eksibisi sepanjang enam bulan jadi kesempatan untuk memperkenalkan karya Indonesia," kata Ricky di Jakarta, Rabu (24/4).

Dia menyebutkan, potensi ekonomi dalam produk seni masih perlu perkenalan pasar. Ricky menyatakan, Indonesia harus terus konsisten dalam pameran internasional supaya eksposur global terjaga. "Setiap tahun, jumlah pengunjung di Venezia itu mencapai 20 juta orang, sekitar 8 juta pendatang pasti menghampiri paviliun di Venezia Biennale," ujarnya.

(Baca: Ambon Butuh Perbaikan Infrastruktur untuk Jadi Kota Musik Dunia)

Lima komponen instalasi adalah Meja Runding, Susunan Kabinet, Buaian, Ruang Merokok, dan Mesin Narasi. Semuanya bakal menjadi rangkaian untuk menarasikan garis alur kehidupan budaya masyarakat Indonesia.

Tim artistik yang menampilkan karya adalah Handiwirman Saputra dan Syagini Ratna Wulan sebagai seniman. Selain itu, Asmudjo Djono Irianto dan Yacobus Ari Respati berlaku sebagai kurator. Karya-karya itu bakal tampil di Venezia Biennale dari 11 Mei sampai 24 November 2019.

Asmudjo mengaku instalasi dalam paviliun Indonesia merepresentasikan labirin raksasa dalam kehidupan masyarakat. "Hasil eksplorasi setiap pengunjung akan berbeda sesuai keputusan yang mereka ambil," katanya.

(Baca: Hari Teater Sedunia, Taman Budaya Yogyakarta Gelar Sayembara)

Menurutnya, tema paviliun Indonesia menawarkan pendekatan seni sebagai sesuatu yang menyenangkan serta bentuk pemicu pemikiran kritis masyarakat. Setelah tampil dalam Venezia Bienalle, lima instalasi akan mendapatkan pameran khusus di Indonesia.

Reporter: Michael Reily