Ambon Butuh Perbaikan Infrastruktur untuk Jadi Kota Musik Dunia

Michael Reily
23 April 2019, 09:01
Ambon kota musik dunia, Unesco, Ambon Music Office, Bekraf, sertifikasi profesi musik
ANTARA FOTO/Embong Salampessy
Pijaran kembang api menghiasi Jembatan Merah Putih di Teluk Ambon, Maluku, 1 Januari 2017.

Pemerintah sedang mendaftarkan Ambon ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Kota Musik Dunia. Namun, kurangnya infrastruktur musik menjadi salah satu kendala hal itu bakal terwujud.

Ketua Ambon Music Office Ronny Loppies menyatakan ruang kreatif adalah tempat musisi bisa berekspresi. "(Ambon) kekurangan infrastruktur bagi para seniman untuk mengekspresikan dirinya," kata Ronny dalam video cuitan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Twitter @BekrafID, dikutip Selasa (23/4).

Karena itu, Bekraf memberikan bantuan kepada Pemerintah Daerah Kota Ambon pada 2017 untuk merevitalisasi ruang kreatif. Gedung yang sudah tidak terpakai di Universitas Pattimura direnovasi menjadi tempat kreatif para musisi, bernama Studio Musik Ambon.

(Baca: Bekraf Fasilitasi Musisi dan Komunitas Biduan Dapat BPJS)

Ronny berharap fasilitas baru itu dapat memberikan multiplier effects terhadap perkembangan music di Ambon. Dalam cuitannya, Bekraf mengungkapkan Studio Musik Ambon adalah salah satu hasil revitalisasi ruang kreatif yang proposalnya diajukan oleh Ambon Music Office.

Terdapat tujuh syarat sebuah kota menjadi kota musik tingkat dunia, yaitu kesiapan pemerintah daerah berupa penyiapan regulasi; infrastruktur penunjang, berupa gedung petunjukkan seni, studio rekaman, sekolah music; serta penyiapan sumber daya manusia.

(Baca: Gitar Bambu Indonesia Jadi Perhatian di Festival Musik Jerman)

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...