Film Dokumenter Diary of Cattle Tayang Perdana di Swiss

Bekraf
David Darmadi dan Lidia Afrilita (tengah) saat penayangan film dokumenter Diary of Cattle di festival film prestisius Visions du Reel di Swiss, 11 April 2019 lalu.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
16/4/2019, 19.34 WIB

Film dokumenter Diary of Cattle film karya David Darmadi dan Lidia Afrilita mendapat kesempatan untuk tayang perdana dalam festival film prestisius Visions du Reel di Swiss. Berdurasi 17 menit 31 detik, film ini menceritakan tentang kehidupan sapi yang tinggal di penampungan sampah di Padang, Sumatera Barat.

Lidia menyatakan, kumpulan sapi di tempat pembuangan sampah merupakan pemandangan yang jamak di Tanah Air. "Hal seperti ini tidak hanya terjadi di Padang. Isu lingkungan ini sangat penting, bukan hanya tingkat lokal tetapi juga jadi masalah nasional," kata Lidia di Jakarta, Selasa (16/4).

Film dokumenter Diary of Cattle memenangkan kompetisi If/Then dan mendapatkan dana hibah dari Tribeca Film Institute dalam program Docs By The Sea 2018. Selain itu, film ini juga mendapat tawaran distribusi dari Guardian serta penyangan pada Sheffield Documentary Film Festival.

(Baca: Film Susi Susanti, Bangunkan Memori Emas Pertama RI di Olimpiade)

Berangkat dari proyek Ingatan Visual di YouTube, Lidia dan David biasa mendokumentasikan kehidupan sehari-hari masyarakat di Sumatera Barat. Namun, pemandangan aneh mereka dapatkan ketika ingin merekam aktivitas pemulung di tempat pembuangan sampah, ratusan sapi tinggal di sana.

Sapi-sapi itu makan, tidur, bermain, serta bereproduksi sembari menyelamatkan diri dari eskavator atau alat berat yang ada di sekitar area pembuangan sampah. Ironisnya, semua sapi itu akan berakhir sebagai makanan manusia.

Halaman:
Reporter: Michael Reily