Ajakan Golput Lewat Medsos Paling Kencang di Jakarta, Jabar dan Jateng

ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA
Pengendara melintas di depan mural tentang Pemilu 2019, di Jalan Samudera, Padang, Sumatera Barat, Selasa (12/2/2019). Mural tersebut mengajak warga untuk berpartisipasi dalam Pemilu 17 April 2019 dengan tidak golput.
26/2/2019, 10.15 WIB

Tiga provinsi di Pulau Jawa disebut memiliki angka kampanye golongan putih (golput) yang paling tinggi di Indonesia. Ketiga provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Jawa Tengah (Jateng).

Angka ini dirilis oleh Laboratorium Big Data Analysis Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Universitas Gadjah Mada (UGM). DPP UGM menganalisis beberapa sumber data di media sosial berupa percakapan di Twitter serta pemberitaan dari 276 media daring (online).

Sedangkan analisis big data dikerjakan dengan menggunakan platform Big Bos dari PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Analisis isu golput dilakukan pada periode 27 Januari hingga 19 Februari 2019.

Dari 2.840 percakapan yang menggunakan tagar dan konten golput, DPP UGM menemukan 9,5% atau 269 percakapan ditujukan untuk mengkampanyekan golput. Sedangkan DKI Jakarta merupakan wilayah yang mengkampanyekan golput paling banyak yakni sebanyak 20 temuan, disusul Jawa Barat dengan 17 temuan percakapan mengajak golput. Sedangkan Jawa Tengah berada di posisi ketiga dengan 12 temuan percakapan.

Beberapa tagar yang digunakan antara lain #golput, #golput2015, #2019golput, #2019TetapGolput, #suaragolput hingga beberapa tagar lainnya. "Berdasarkan temuan ini, kami berharap penyelenggara serta peserta pemilihan umum menindaklanjuti data analisis isu golput," kata peneliti laboratorium Big Data Analysis DPP UGM Arya Budi dalam keterangan tertulis, Senin (25/2) malam.

Analisis peta juga menyebut percakapan isu golput terbesar berada di provinsi Jabar dengan 21,6% percakapan isu, disusul DKI Jakarta 14,9%, dan Jawa Timur (Jatim) sebesar 14,6%. "Berdasarkan sebaran geografis memang cenderung Jawasentris," kata Arya.

Adapun dari pemetaan isu berdasar pergerakan waktu, ada dua hal yang membuat pembicaraan soal golput meningkat menjadi 500 kali pembicaraan dari rata-rata di bawah 50. Pertama, karena ada pihak berpengaruh dalam hal ini akun dengan pengikut ribuan atau jutaan memulai pembicaraan.

Halaman: