Jokowi Direspons Positif Warganet, Kuasai Semua Segmen di Debat Capres
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan respons positif yang lebih besar dari warganet (netizen) di berbagai media sosial dibandingkan pesaingnya, Prabowo Subianto dalam Debat Capres putaran kedua semalam. Analisis PoliticaWave juga menunjukkan Jokowi menguasai semua segmen dalam debat tersebut.
Berdasarkan pantauan PoliticaWave di media sosial, sebanyak 53,39% warganet membicarakan Jokowi. Adapun Prabowo diperbincangkan oleh 46,61% warganet. Ada dua tagar utama dalam perbincangan tersebut, yakni #DebatPintarJokowi dan #PrabowoMenangDebat.
"Jokowi selaku petahana sentimennya jauh lebih positif daripada Prabowo. Bahkan, Prabowo mendapatkan sentimen negatif dari netizen," kata Head of Analytics PoliticaWave Nadia Salshabilla, dalam siaran pers yang diterima Katadata, Senin (18/2).
Jokowi mendapatkan sentimen positif sebesar 57,51% dan sentimen negatif sebesar 42,49%. Sementara itu, Prabowo mendapat sentimen positif 29,48% dan sentimen negatif 70,52%. Nadia mengatakan, dari hasil analisis tersebut, terlihat isu-isu positif untuk Jokowi terkait substansi yang terkait tema debat.
Di sisi lain, warganet menilai Prabowo sering salah atau kurang memaparkan data ketika mengkritik Jokowi. Prabowo sebagai penantang juga dianggap kurang tajam. Puncaknya, kritik warganet terhadap Prabowo terlihat pada pembicaraan tentang penguasaan lahan dan kurangnya informasi Prabowo soal unicorn.
Dari hasil rekaman statistik percakapan warganet, di segmen pertama Jokowi menguasai 58,77% percakapan dengan 82,99% sentimen positif dan 17,01% sentimen negatif. Pendapat positif warganet terhadap mantan Wali Kota Solo tersebut mencakup soal pemahaman materi yang disampaikan, hasil kerja di bidang infrastruktur, dan mengurangi penggunaan energi fosil. Adapun sentimen negatif dari warganet terkait dengan Jokowi yang tampak tegang dan klaim tidak adanya kebakaran hutan.
Di segmen yang sama, Prabowo diperbincangkan oleh 41,23% warganet. Sebanyak 51,61% merupakan sentimen positif sedangkan 48,39% percakapan berisi sentimen negatif. Sentimen positif berupa pujian atas penampilan Prabowo yang tampak gagah dan penyampaian visi-misi sesuai durasi.
Sentimen negatif dari warganet terhadap Prabowo terlihat ketika mengomentari pernyataan mantan Danjen Kopassus itu soal kekayaan alam yang diambil pihak asing. "Ini bukan salah siapapun, ini salah kita sebagai bangsa," kata Prabowo.
Hal tersebut secara tidak langsung diartikan sebagai pujian untuk Jokowi. Warganet juga mempertanyakan pernyataan Prabowo soal swasembada air.
(Baca: Sentimen Debat Capres di Twitter: Negatif untuk Jokowi dan Prabowo)
Kritik Infrastruktur dan Impor Pangan
Di segmen kedua, Jokowi menguasai 57,56% percakapan di dunia maya. Sekitar 47,31% memberikan sentimen positif, antara lain memuji ekspresi Jokowi ketika menanggapi kritik Prabowo, pembangunan infrastruktur untuk mempercepat konektivitas, dan ganti untung dalam pembebasan lahan.
Sebanyak 52,69% percakapan memberi sentimen negatif. Hal ini merupakan respons warganet ketika Prabowo melontarkan kritik bahwa pembangunan infrastruktur tidak efisien dan grusa-grusu. Jokowi juga dianggap gagal memberi perlindungan kepada petani akibat adanya impor pangan yang mendekati masa panen.
Prabowo di segmen kedua mendapatkan 42,44% perhatian dari warganet. Sebanyak 24,83% memberi sentimen positif berupa dukungan terhadap kritik Prabowo terkait pembangunan infrastruktur Jokowi. Warganet mengapresiasi pernyataannya yang menyebutkan pembangunan harus untuk rakyat dan infrastruktur harus menambah kekuatan ekonomi.
Namun, sebanyak 75,15% dari pembicaraan tentang Prabowo justru bersentimen negatif. Hal ini disebabkan jawaban Prabowo yang dinilai tidak nyambung dan normatif. Ketua Umum Partai Gerindra ini juga dinilai kurang optimis dan tidak konsisten terkait janji tidak impor.
Pada segmen ketiga, Jokowi dibicarakan oleh 54,52% warganet. Sebanyak 52,15% dari perbincangan itu bersentimen positif. Ini merupakan respons terhadap pernyataan Jokowi yang menjatuhkan sanksi bagi perusahaan yang melanggar peraturan. Selain itu, pembagian konsesi lahan untuk masyarakat adat, hak ulayat, dan nelayan juga dinilai positif.
(Baca: Prabowo Kritik Infrastruktur, Jokowi: Teruskan Demi Daya Saing)
Serangan Jokowi soal Kepemilikan Lahan Prabowo
Adapun sebanyak 47,85% percakapan tentang Jokowi di segmen ketiga ini bersentimen negatif. Ini terjadi ketika Jokowi menyerang Prabowo terkait kepemilikan tanah ratusan hektare di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.
Prabowo mendapat porsi pembicaraan warganet sebesar 45,58% di segmen ketiga. Sebanyak 40,31% merupakan sentimen positif dari para pendukungnya. Sementara, sebanyak 59,69% merupakan sentimen negatif yang muncul ketika Prabowo mengkritik adanya kongkalikong. Prabowo juga dinilai terlalu banyak mengapresiasi Jokowi dan kurang mengungkap data. Sindiran Jokowi soal kepemilikan lahan juga direspons negatif oleh warganet.
Di segmen keempat, PoliticaWave mencatat sebanyak 52,63% warganet membicarakan Jokowi. Sebanyak 64,84% percakapan mengandung sentimen positif. Ini merupakan respons terhadap pernyataan Jokowi yang bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelamatkan sumber daya alam (SDA). Jokowi juga direspons positif atas penindakan terhadap illegal fishing dan tindakannya meninjau langsung kondisi nelayan.
Namun, sebanyak 35,16% dari percakapan tentang Jokowi di segmen keempat bersentimen negatif. Hal ini disebabkan Jokowi salah data mengenai konflik agraria.
Prabowo diperbincangkan oleh 47,37% warganet di segmen ini. Sebanyak 18,03% merespons positif dengan pujian karena Prabowo menghargai hasil kerja Jokowi. Sebanyak 81,97% percakapan merespons negatif karena Prabowo dinilai tidak paham soal lingkungan hidup. Prabowo juga dikritik karena tidak mengetahui soal BUMN khusus di bidang perikanan.
(Baca: Miliki Ratusan Ribu Hektare Lahan, Prabowo: daripada Jatuh ke Asing)
Impor Jagung dan Unicorn
Segmen kelima, Jokowi diperbincangkan oleh 53,31% warganet. Sebanyak 60,12% bersentimen positif dengan adanya klaim penurunan impor jagung yang disebut Jokowi. Warganet juga mendukung pernyataan Jokowi soal dukungan terhadap startup (perusahaan rintisan) baru. Namun, sebanyak 39,88% percakapan berisi sentimen negatif yang mengkritik Jokowi karena masih tetap impor.
Di segmen ini, Prabowo diperbincangkan oleh 46,69% warganet. Sebanyak 50,82% perbincangan merupakan sentimen positif dari para pendukung Prabowo. Adapun 49,18% percakapan berisi sentimen negatif yang mengkritik Prabowo karena tidak mengetahui istilah "unicorn" yang merupakan sebutan untuk perusahaan startup bernilai lebih dari US$ 1 miliar.
Pada segmen penutup, Jokowi masih unggul dengan 50,40% perbincangan. Sebanyak 65,48% berisi sentimen positif yang mendukung komitmennya untuk memajukan bangsa. Sebanyak 34,52% merupakan sentimen negatif berupa kritik terkait janji tidak impor.
Prabowo di segmen terakhir dibicarakan oleh 49,6% warganet. Sebanyak 46,05% berupa sentimen positif yang mengapresiasi klarifikasinya soal kepemilikan lahan dan kerelaan untuk mengembalikannya ke negara. Sebanyak 53,95% merupakan sentimen negatif berupa kritik karena Prabowo tak mengetahui soal unicorn.
(Baca: Awal Mula Istilah Unicorn dalam Debat Capres Jokowi dan Prabowo)