Presiden Joko Widodo mencanangkan revitalisasi Benteng Van Den Bosch atau yang lebih dikenal sebagai Benteng Pendem. Hal itu dia sampaikan ketika berkunjung ke kawasan benteng yang berada di Kelurahan Pendem, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (1/2).
Jokowi mengatakan, perbaikan benteng seluas 165 meter x 80 meter yang berdiri di area 15 hektare itu akan dilakukan oleh Kementerian PUPR. Dia mengaku sudah menghubungi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono agar proses revitalisasi dapat segera dilakukan.
"Tadi saya sudah langsung telepon Menteri PUPR dan sudah siap," kata Jokowi seperti dilansir dari situs Sekretariat Kabinet.
(Baca: Faktor Bencana Alam, Target Kunjungan Wisatawan di 2018 Tak Tercapai)
Jokowi mengatakan, proses revitalisasi ini penting untuk menjaga dan melestarikan bangunan bersejarah. Ini ditujukan sebagai pengingat identitas dan penanaman nilai-nilai bangsa.
Meski demikian, dia menilai proses restorasi tak akan langsung selesai tahun ini. Sebab, ada sejumlah kaidah yang perlu diikuti dalam proses revitalisasi bangunan bersejarah. Karenanya, Jokowi memastikan pemugaran Benteng Van Den Bosch akan melibatkan para ahli purbakala.
(Baca: Dorong Pariwisata, Pemerintah Genjot Infrastruktur Labuan Bajo)
Proses revitalisasi sendiri direncanakan dilakukan dalam dua tahap hingga 2020. "Ya mungkin tahun ini separuh, tahun depan separuh, insyaAllah," kata Jokowi.
Setelah proses revitalisasi selesai, Benteng Van Den Bosch akan dijadikan tujuan wisata warisan pusaka (heritage). Menurut Kepala Negara, jenis wisata ini cukup menarik untuk ditawarkan kepada turis, baik lokal maupun mancanegara.
Selain mengunjungi Benteng Van Den Bosch, Jokowi berkesempatan menikmati kopi di sekitar kawasan tersebut. Dalam kunjungan kerjanya hari ini, Jokowi didampingi istrinya Iriana Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono.