Pengacara: Baasyir Jalani Pemeriksaan Kaki di RSCM

ANTARA FOTO/RENO ESNIR
Abu Bakar Baasyir tiba di RSCM untuk pemeriksaan kesehatan.
Penulis: Hari Widowati
29/1/2019, 10.43 WIB

Mahendradatta mengatakan, soal setia pada Pancasila dan NKRI, Baasyir beralasan belum ada argumentasi yang memuaskan mantan pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki tersebut. Yusril sempat membujuk Baasyir dengan mengatakan Islam dan Pancasila tidak bertentangan. Namun, Baasyir tetap berkukuh dengan pendapatnya.

Sedangkan untuk poin penyesalan, Baasyir tidak mau mengakuinya. "Biarpun beliau dipenjara, namun tidak mau mengakui pidana," kata Mahendradatta saat konferensi pers di Jakarta, Senin (21/1).

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Suhardi Alius menyatakan, Ba'asyir enggan menandatangani surat pernyataan setia pada NKRI dan ikut menjalani program deradikalisasi.

Meski demikian, BNPT terus berupaya menjalankan program deradikalisasi tersebut kepada Baasyir dengan membawa ulama yang dianggap memiliki ilmu agama lebih tinggi. Setidaknya agar paham radikal yang dimiliki Baasyir bisa tereduksi. "Jadi ini yang kami mainkan, mudah-mudahan ini menjadi treatment juga," kata Suhardi.

Lebih lanjut, upaya deradikalisasi juga dilakukan dengan memberikan pelayanan khusus bagi Baasyir. Ia mencontohkan pelayanan yang diberikan berupa pendampingan bagi Baasyir yang sudah berusia lanjut. Baasyir pun dimudahkan aksesnya untuk mendapatkan layanan kesehatan mengingat Baasyir kerap sakit selama menjalani masa hukuman di LP Gunung Sindur.

(Baca: BNPT Sebut Baasyir Tak Mau Ikut Program Deradikalisasi)

Halaman:
Reporter: Antara