Minim Substansi, Debat Perdana Dinilai Tak Sumbang Elektabilitas

Arief Kamaludin | Katadata
Paslon 01 dan Paslon 02, Jokowi-Ma\'ruf dan Prabowo-Sandi, berjabat tangan usai Debat Capres I 2019 di Jakarta, Kamis, (17/1/2019)
Penulis: Dimas Jarot Bayu
18/1/2019, 16.11 WIB

Mereka harus mampu menarik suara pemilih yang masih bisa beralih dukungannya (swing voters) atau belum menentukan pilihan (undecided voters). Jumlah swing voters dan undecided voters saat ini diprediksi sebesar 20-25% dari total pemilih.

"Kalau kemudian kedua kandidat pemilih sibuk berinsinuasi daripada argumentasi, saya khawatir ini tidak terlalu memberikan kontribusi penaikan elektabilitas," kata Arif.

Hal senada disampaikan Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego. Menurut Indria, debat perdana Pilpres 2019 tak akan signifikan berkontribusi pada peningkatan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandiaga.

Indria menilai para swing voters dan undecided voters, terutama dari kalangan milenial, bakal masih bersikap menunggu. Sebab, debat perdana semalam masih belum bisa memberikan mereka pertimbangan untuk memilih salah satu paslon pada Pilpres 2019.

Para pemilih yang termasuk dalam kelompok swing voters dan undecided voters dinilai tak akan menentukan pilihannya hingga ada perbaikan pada debat-debat Pilpres selanjutnya. "Kalau dari debat semalam saja mungkin belum kelihatan (dampak peningkatan elektabilitas)," kata Indria.

(Baca: Charta Politika: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Relatif Stagnan)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu