Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian untuk menangkap pelaku teror bom terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarief.
Secara tegas, Jokowi pun meminta supaya penegak hukum mengusut tuntas kasus teror kepada KPK. “Saya kira tidak ada toleransi, kejar dan cari pelakunya,” kata dia di Jakarta, Kamis (10/1).
(Baca: Antasari Azhar: KPK Tak akan Berhenti meski Pimpinan Diteror)
Jokowi juga menginstruksikan pihak kepolisian untuk memastikan keamanan penyidik dan komisioner KPK. Meski kerap menghadapi teror, dia yakin kinerja komisi antirasuah tak akan mengendur. “Saya yakin pemberantas korupsi tidak kendor atas teror-teror seperti ini,” ujarnya.
Tim Khusus Mabes Polri sebelumnya telah diterjunkan untuk menyelidiki aksi teror tersebut. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, tim tersebut diisi oleh jajaran Polda Metro Jaya, serta dibantu oleh anggota Detasemen Khusus Antiteror 88, Inafis, dan Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri."Saat ini penyidik sedang bekerja. Kita tunggu saja," ujar Argo, Rabu (9/1).
Penyidik juga telah memeriksa beberapa saksi dan rekaman kamera tersembunyi. Meski demikian, ia belum dapat menjelaskan secara detail hasil pemeriksaan awal penyidik.
(Baca: Kasus Korupsi Gedung IPDN Riau, KPK Periksa Gamawan Fauzi )
Di kediaman Laode, polisi menemukan dua bom molotov rakitan yang terbuat dari botol kaca berisi bahan bakar dan sumbu. "Ada dua (bom molotov) yang dilemparkan, satu tidak menyala dan tidak pecah. Yang kedua pecah," ujar Argo.
Sementara di rumah Agus, polisi juga menemukan tas yang disangkutkan di pagar dan diduga sebagai bom. Benda tersebut telah dicek oleh Tim Inafis. Polri memastikan kediaman kedua petinggi KPK itu sudah aman dan kondusif karena telah dilakukan sterilisasi dan patroli.