Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengagendakan penyampaian visi-misi dari kedua pasang kandidat Pilpres 2019 sebelum debat perdana. Masing-masing tim kampanye sepakat agar penyampaian visi-misi tersebut dilakukan langsung oleh kedua pasang kandidat.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengusulkan hal tersebut karena visi-misi mengandung komitmen dari para kandidat untuk menata arah masa depan Indonesia. Dengan disampaikan secara langsung, aspek orisinalitas dari visi-misi dapat terlihat.
"Tentu saja Bapak Presiden (Jokowi) dan Kyai Ma'ruf Amin lah yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang menyampaikan seluruh gagasan visi-misi tersebut," kata Hasto di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (2/1).
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, mengatakan pasangan kandidat perlu menyampaikan langsung visi-misinya karena mereka yang paling berkompeten. Selain itu, penyampaian visi-misi secara langsung bertujuan mendidik masyarakat.
Masyarakat juga ingin mengetahui bagaimana pandangan dan ekspresi pasangan kandidat terkait dengan visi-misinya. "Karena itu, kami usulkan minimal dibuka peluang. Kalau pun tidak diharuskan, dibolehkan calon itu memaparkan visi-misi," kata Sudirman.
Meski demikian, Sudirman menyerahkan keputusan tersebut langsung kepada KPU sebagai penyelenggara penyampaian visi-misi dalam Pilpres 2019. BPN Prabowo-Sandiaga mengaku bakal mematuhi apa pun keputusan yang diambil KPU terkait hal tersebut.
Sudirman meyakini, KPU memiliki pertimbangan yang baik saat memutuskan apakah visi-misi tersebut disampaikan secara langsung atau tidak. "Apa pun keputusannya kami akan ikuti," kata Sudirman.
(Baca: Ira Koesno Akan Jadi Moderator Debat Pertama Capres-Cawapres 2019)
KPU rencananya akan menyelenggarakan penyampaian visi-misi kandidat pada 9 Januari 2019. Agenda itu ditujukan agar publik dapat mengenal visi-misi kandidat lebih dulu sebelum memasuki debat.
Ada pun, debat Pilpres 2019 bakal diselenggarakan selama lima kali. Debat perdana rencananya diselenggarakan pada 17 Januari 2019. Tema debat perdana, yakni hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Debat kedua bakal diselenggarakan pada 17 Februari 2019 dengan tema energi dan pangan, SDA dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. Debat ketiga rencananya diselenggarakan pada 17 Maret 2019 dengan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan kebudayaan. Debat keempat diselenggarakan 30 Maret 2019 dengan tema ideologi, pemerintahan, pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional.
Sementara, jadwal debat kelima masih tentatif. Ada pun tema yang akan dibahas dalam debat kelima, yakni ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri.