Elektabilitas pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam dua bulan terakhir tercatat naik cukup tinggi. Kemampuan Prabowo-Sandi menarasikan isu-isu ekonomi selama kampanye membuat popularitas pasangan ini meningkat.
Berdasarkan survei Y-Publica yang dirilis pada Jumat (14/12), elektabilitas Prabowo-Sandiaga pada Desember 2018 mencapai 31,6%. Angka ini naik 3,3% dibandingkan pada Oktober 2018. Pada survei dua bulan lalu, Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh suara sebesar 28,3%. "Elektabilitas Prabowo-Sandiaga naik lumayan, sekitar 3%. Ini terus naik," kata peneliti Y-Publica Sudiarto, di Jakarta, Jumat (14/12).
Peningkatan elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang cukup signifikan ini lantaran mereka banyak menggunakan isu-isu ekonomi selama berkampanye, khususnya terkait lapangan pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan dasar. Berdasarkan survei Y-Publica, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam dua isu itu relatif rendah.
(Baca: Kampanye di Media Sosial Didominasi Isu Demokrasi, HAM, dan Ekonomi)
Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono mengatakan, terdapat 52,8% masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah di isu penciptaan lapangan kerja. Di isu pemenuhan kebutuhan dasar, masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah mencapai 52,5%.
"Saya pikir kenaikan suara mereka ada kaitannya dengan dua isu itu. Kemampuan mereka untuk mengartikulasikan apa yang menjadi kelemahan di pemerintah," kata Rudi.