Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 51 unit rumah mengalami kerusakan akibat gempa di Situbondo, Jawa Timur, Kamis (11/10) dini hari. Selain itu, ,gempa juga menyebabkan kerusakan pada 2 fasilitas kesehatan, 8 fasilitas pendidikan, 7 tempat ibadah, 1 gedung toko, serta 1 perkantoran.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan daerah yang terparah mengalami kerusakan di Kepulauan Sapudi karena jaraknya paling dekat dengan pusat gempa.
Rincian kerusakannya, 25 unit rumah dan 1 tempat ibadah di Sumenep; 8 unit rumah, 2 fasilitas pendidikan, 2 tempat ibadah, 1 gedung toko di Situbondo; 2 unit rumah di Jember; serta 16 unit rumah, 6 fasilitas pendidikan, 4 tempat ibadah, 1 kantor di Jembrana.
(Baca: Situbondo Diguncang Gempa 6,4 SR, 3 Orang Dilaporkan Meninggal)
"Pendataan masih terus dilakukan," kata Sutopo di Jakarta, Kamis (11/10).
Sutopo juga menyatakan pihaknya telah memperbaharui laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kekuatan gempa menjadi 6,3 Skala Richter (SR) dari sebelumnya 6,4 SR. Lokasi gempa berada di laut dengan jarak 55 kilometer dari timur laut Situbondo dengan kedalaman 12 kilometer.
Menurut BNPB, gempa tersebut telah menyebabkan tiga orang meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh. Sebab, waktu gempa terjadi pada dini hari tadi, banyak korban yang masih tertidur. "Gempa susulan masih terjadi, tapi tidak dalam potensi besar," ujar Sutopo.
(Baca: BMKG Pastikan Tsunami 0,5 Meter hingga 3 Meter di Palu)
Dalam keterangannya hari ini, dia juga menegaskan bahwa tak ada keterkaitan anatara gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah dan Situbondo, Jawa Timur karena berasal dari sumber yang berbeda.