Isu lingkungan bakal turut menjadi bahasan dalam pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group 2018, di Bali. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pihaknya bakal membawa masalah perlindungan terumbu karang dalam pertemuan tersebut. Hal itu disampaikannya saat menghadiri penanaman bibit terumbu karang di Pantai Sofitel, Nusa Dua, Bali.
"60% jenis spesies terumbu karang ada di Indonesia dari keseluruhan terumbu karang di dunia, atau yang terbesar di dunia. Kita harus mulai memikirkan sebuah bentuk perlindungan, dan akan saya bawa ke Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 Bali," kata Sri Mulyani di Pantai Sofitel Nusa Dua, Minggu (7/10) pagi. Menurut dia, bakal ada diskusi soal kebijakan keuangan untuk melindungi lingkungan hidup.
(Baca juga: Chatib Basri: Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Tak Menambah Utang)
Adapun acara penanaman bibit terumbu karang di Pantai Sofitel Nusa Dua menjadi kegiatan sebelum dimulainya pertemuan IMF di lokasi yang sama pada 8-14 Oktober 2018. Acara tersebut untuk mendukung rencana pembuatan taman terumbu karang di Nusa Dua. Area Nusa Dua merupakan bagian dari coral triangle atau kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menjelaskan kegiatan penanaman bibit terumbu karang menunjukkan komitmen pemerintah untuk melestarikan lingkungan, terutama di laut.
Sementara itu, Managing Director IMF Christine Lagarde yang juga hadir dalam acara tersebut menjelaskan, terdapat beberapa wujud kepedulian IMF terhadap lingkungan, salah satunya melakukan riset dan menerbitkan laporan mengenai bagian di bumi yang paling baik dan buruk terdampak perubahan iklim.
Selain itu, IMF juga menyiapkan skema pembiayaan untuk perlindungan (insurance) terhadap kelestarian lingkungan. “Dalam kegiatan ini, kami menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, perubahan iklim, dan kami mengucapkan terima kasih pada masyarakat Indonesia,” ujar Lagarde.