Dampak dari gempa Donggala dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah mengundang negara lain menawarkan bantuan. Untuk mengkoordinasikan hal itu, pemerintah akan memanggil para duta besar negara yang menawarkan bantuan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan para dubes akan diajak membahas bantuan mereka dan disinkronkan dengan perencanaan pemerintah. “Kami juga punya target dalam rangka penanganan pengungsi,” kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/10).

Menurut Wiranto, banyak negara yang bersedia mengulurkan bantuan. Beberapa di antaranya dari kawasan Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika. Karena banyaknya tawaran inilah dia merasa perlu memanggil para perwakilan dari mereka. (Baca juga: Menteri Luhut: Tsunami Palu Tak Perlu Status Bencana Nasional).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah telah mencairkan dana darurat alias on call sebesar Rp 560 miliar. Besaran dana tersebut sesuai dengan permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Saya proses weekend kemarin begitu terjadi bencana. Sabtu kita sudah approve dan proses penganggarannya berjalan,” kata Sri Mulyani.

Kementerian Keuangan menyerahkan penuh kepada BNPB guna membagi alokasi dana ke daerah-daerah terdampak, sesuai prioritas. BNPB sudah membuat suatu pool dana. Mereka akan menentukan alokasi untuk daerah-daerah yang memiliki prioritas tinggi.

(Baca pula: Uni Eropa Beri Bantuan Rp 25,9 Miliar untuk Korban Gempa Sulteng)

Seperti diketahui, bencana gempa dan tsunami menerpa Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) lalu. Berdasarkan data per Minggu (30/9) siang, sebanyak 832 orang meninggal dunia, yaitu sebanyak 821 orang di Kota Palu dan 11 orang di Kabupaten Donggala. Sementara menurut data Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT), jumlah korban meninggal hingga saat ini 1.203 jiwa.

ACT juga mencatat korban luka berat sebanyak 540 orang yang tersebar di beberapa lokasi rumah sakit. Sementara untuk jumlah pengungsi di Kota Palu berdasarkan pantauan hingga Minggu (30/9) pukul 20.00 WIB diperkirakan sebanyak 16.732 jiwa yang tersebar di 123 lokasi pengungsian dengan wilayah terdampak gempa yakni antara lain Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.